Desainnya tidak hanya fungsional, tetapi juga memikat secara visual, dengan berbagai fitur dan komplikasi yang memenuhi kebutuhan para penggemar jam yang paling eksklusif.
Pada tahun 1930, Solvil et Titus beralih kepemilikan ke tangan Paulus-B. Vogel.
Baca Juga: Dari Grebek Syawal hingga Meriam Karbit, Tradisi Lebaran di Indonesia
Oris:
Berdiri sejak tahun 1904 oleh Paul Cattin dan Georges Christian, Oris tetap eksis dengan line-up jam tangan mekanik berkualitas, terutama series Divers Sixty-Five yang ikonik.
Oris dikenal dengan rotornya yang berwarna merah pada movement-nya, serta penciptaan Calibre 110 pada tahun 2014 yang menjadi in house movement pertama.
Rolex:
Sejarah pendirian Rolex memang menarik. Hans Wilsdorf dan Alfred Davis memulai perusahaan mereka, Wilsdorf & Davis Ltd., pada tahun 1905 di London.
Meskipun Hans Wilsdorf berasal dari Jerman, perusahaan ini berbasis di Inggris. Awalnya, perusahaan ini fokus pada merakit dan memasarkan jam tangan menggunakan komponen yang diimpor dari Swiss, yang merupakan pusat industri horologi terkenal saat itu.
Langkah tersebut menandai permulaan dari apa yang kelak akan menjadi salah satu merek jam tangan paling ikonik di dunia.
Kombinasi antara keahlian teknis Swiss dan inovasi pemasaran yang dipimpin oleh Wilsdorf membawa Rolex menjadi salah satu pemimpin dalam industri jam tangan mewah. Rolex juga memproduksi Tudor sebagai alternatif.
Setiap merek jam tangan ini memiliki warisan dan inovasi yang unik, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pecinta jam tangan di seluruh dunia.
Mido:
Baca Juga: Barry Prima, Sesama Pemain Laga dengan Johan Saimima, Kini Masih Aktif
Didirikan pada tahun 1918 oleh Georges Schaeren, Mido telah menjadi salah satu ikon dalam industri jam tangan.
Berbagai series jam tangannya seperti Mido Ocean Star, Multifort, dan Commander telah menjadi favorit di kalangan penggemar horologi.