Model-model seperti GMT-Master, Daytona, dan Explorer juga memperluas jangkauan Rolex ke berbagai aktivitas dan industri.
Selain itu, Rolex terus menunjukkan komitmen mereka terhadap ketahanan dan ketepatan waktu dengan mengembangkan sistem sertifikasi COSC (Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres) untuk menjamin akurasi kronometer pada semua jam tangannya.
Baca Juga: Eksplorasi Titus Calypsomatic Gen 2: Sebuah Perhiasan Waktu yang Bermartabat
Standar ini telah menjadi penanda kualitas untuk industri jam tangan mewah secara keseluruhan.
Selama periode pasca-Perang Dunia II, Rolex menjadi semakin terkenal di seluruh dunia sebagai simbol keunggulan, presisi, dan keanggunan.
Model-model ikonik seperti Datejust, Submariner, dan Day-Date terus memperkuat posisi Rolex sebagai pemimpin dalam industri jam tangan mewah.
Di samping itu, Rolex juga mulai menjalin kemitraan dengan eksplorator dan ilmuwan terkemuka.
Salah satu momen penting adalah ketika Rolex meminjamkan jam tangan kepada Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada ekspedisi ke Gunung Everest pada tahun 1953.
Pada saat kembali dari ekspedisi tersebut, Rolex meluncurkan model Explorer, yang didedikasikan untuk para penjelajah dan petualang.
Peran Rolex dalam olahraga juga semakin mencolok. Jam tangan Rolex menjadi simbol prestise di berbagai arena olahraga, dari balap mobil hingga tenis, golf, dan selam.
Mereka sering menjadi sponsor acara-acara olahraga terkemuka dan mendukung atlet-atlet yang menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Menyusul Advent Bangun, Hari Ini Johan Saimima Menghadap Sang Pencipta
Pada tahun 1960-an, setelah kematian Hans Wilsdorf, kepemilikan perusahaan dialihkan kepada Yayasan Hans Wilsdorf, yang tetap bertanggung jawab atas pengelolaan dan arah strategis perusahaan.
Keputusan ini membantu mempertahankan visi jangka panjang Rolex dalam mempertahankan standar kualitas tertinggi dan dedikasi terhadap inovasi.
Pada abad ke-21, Rolex tetap berada di garis depan inovasi dalam industri jam tangan.