KetikPos.com - Di balik perbukitan yang hijau dan aliran sungai yang mengalir tenang, terdapat sebuah kota kecil yang menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang terlihat di permukaan.
Muaradua, sebuah nama yang menyeret kita ke dalam kisah-kisah luar biasa yang mengalir bersama arus Sungai Selabung dan Sungai Saka, membangkitkan bayang-bayang masa lalu yang tak terlupakan.
Perjumpaan Dua Sungai: Simbol Perpaduan dan Keajaiban Alam
Legenda mengatakan bahwa nama "Muaradua" merujuk pada perjumpaan dua muara sungai yang saling berhadapan, membentuk pemandangan yang tak terlupakan dan menyiratkan perjalanan panjang sebuah kota yang penuh keajaiban.
Sungai-sungai ini, sekarang dikenal sebagai Sungai Komering, bukan hanya jalur air, tetapi juga nadi kehidupan dan identitas bagi penduduk setempat.
Warisan Sejarah: Jembatan Gantung dan Batu Kodok yang Misterius
Di tepi sungai yang mengalir deras, terdapat peninggalan masa penjajahan yang masih tegak berdiri, menciptakan siluet yang memikat di antara pepohonan yang rimbun.
Pondasi jembatan gantung yang kokoh menantang arus Sungai Komering, sementara sebuah batu unik dengan bentuk yang menyerupai kodok, menjadi saksi bisu dari zaman yang telah berlalu, menambahkan nuansa misteri dan keajaiban alam.
Makam Puyang Komering: Ziarah Sejarah di Tepi Sungai
Tak jauh dari sana, makam Puyang Komering menjadi tempat yang kerap dikunjungi untuk mengenang dan menghormati leluhur yang telah berpulang.
Di antara pepohonan yang rindang, makam ini berdiri kokoh, mengabarkan cerita-cerita dari masa lalu yang masih hidup dan berkembang di tengah-tengah kehidupan yang sibuk.
Dari Pasar Masa Penjajahan Hingga Legenda Pasar Lama
Kota ini juga menyimpan cerita tentang pasar yang berumur panjang, sebuah tempat yang kini menjadi ikon dari sejarah dan identitas Muaradua.
Dari suara riuh yang bercampur dengan tawar-menawar pedagang pada masa penjajahan hingga legenda Desa Pasar Lama yang terus hidup dan berkembang, cerita-cerita ini menjadi warna-warni dalam lukisan sejarah yang tak terlupakan.