Kantor Ledeng hingga kini tetap memikat perhatian banyak orang, baik dari segi arsitektur maupun nilai sejarahnya.
Desain bangunan ini yang menggabungkan gaya kolonial dengan fungsi praktisnya sebagai menara air, merupakan bukti kecanggihan teknik sipil pada zamannya.
Setiap sudut bangunan ini menyimpan cerita dan sejarah yang membuat siapa pun yang mengunjunginya merasa kembali ke masa lampau, merasakan atmosfir perjuangan dan perubahan yang pernah terjadi di Palembang.
Pelestarian dan Penghormatan
Pemerintah kota Palembang telah melakukan berbagai upaya pelestarian untuk memastikan Kantor Ledeng tetap berdiri kokoh dan menjadi warisan yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Berbagai kegiatan budaya dan wisata sejarah juga sering diadakan untuk memperkenalkan bangunan ini kepada masyarakat luas, terutama generasi muda, agar mereka dapat lebih menghargai dan memahami sejarah kotanya.
Kesimpulan
Kantor Ledeng bukan sekadar bangunan tua yang menjadi pusat administrasi kota, tetapi sebuah monumen hidup yang menceritakan sejarah panjang Palembang.
Dari masa kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa kemerdekaan, gedung ini telah mengalami banyak perubahan fungsi dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting.
Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan sejarah, agar nilai-nilai perjuangan dan semangat kemerdekaan tetap hidup di hati setiap warga Palembang.(***)