Pemerintah telah mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing bahasa dan melatih guru untuk mengajarkannya.
Festival seperti FTBIN menjadi ajang penting untuk mengangkat pamor bahasa daerah dan memberikan apresiasi kepada mereka yang berkontribusi dalam pelestariannya.
Dukungan dan Komitmen Pemerintah Daerah
Peran pemerintah daerah sangat krusial dalam upaya ini. Undang-undang (UU) Bahasa nomor 24 tahun 2009 dan UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mewajibkan pemerintah daerah untuk melindungi, mengembangkan, dan membina bahasa daerah.
"Kami mendukung penuh dengan penyediaan anggaran, fasilitas, dan menggerakkan komunitas lokal," tegas Aminudin.
Menghidupkan Bahasa di Era Digital
Dalam era digital ini, teknologi juga dimanfaatkan untuk mendukung revitalisasi bahasa. Platform digital, aplikasi belajar bahasa, dan media sosial digunakan untuk memperkenalkan dan mempopulerkan bahasa daerah di kalangan generasi muda.
"Kami ingin bahasa daerah tidak hanya hidup, tapi juga relevan di era modern ini," ujar seorang peserta muda dari Sulawesi.
Membangun Masa Depan yang Beragam
FTBIN 2024 bukan hanya sekedar festival, tetapi juga sebuah gerakan untuk membangun masa depan yang menghargai keragaman. "Bahasa adalah identitas kita, jiwa dari budaya kita.
Melestarikan bahasa berarti menjaga jati diri kita sebagai bangsa yang beragam," ungkap Aminudin.
Festival ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli dan aktif dalam melestarikan bahasa daerah.
Dengan semangat dan komitmen bersama, bahasa daerah di Indonesia akan terus hidup dan berkembang, menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Sambil menikmati berbagai pertunjukan dan kegiatan di FTBIN 2024, mari kita berkomitmen untuk melestarikan bahasa daerah kita, karena setiap kata yang kita ucapkan dalam bahasa ibu kita adalah bagian dari sejarah dan identitas kita yang tak ternilai harganya.(***)