pariwisata-kebudayaan

Mari Mengenal Sekilas Tari Jejer Gandrung

Selasa, 4 Juni 2024 | 06:24 WIB
Tari jejer Gandrung

 

KetikPos.com - Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Negara Grahadi berlangsung meriah pada Sabtu (1/6/2024). Acara ini diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, salah satunya adalah penampilan memukau dari sejumlah penari yang membawakan Tari Jejer Gandrung Banyuwangi.

Penampilan ini dibawakan oleh grup Brang Wetan Community dan berhasil mencuri perhatian para hadirin dengan Tari Jejer Gandrung Kembang Menur, sebuah pengembangan seni budaya yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Sejak pagi, Gedung Negara Grahadi telah dipadati oleh para tamu undangan yang terdiri dari pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, serta warga setempat.

Suasana semakin hidup saat grup Brang Wetan Community mulai tampil. Dengan gerakan yang anggun dan dinamis, para penari menyampaikan pesan-pesan yang dalam melalui setiap gerakan tari mereka.

Tari Jejer Gandrung Kembang Menur sendiri merupakan tarian tradisional yang memiliki makna filosofis yang dalam. Kembang Menur atau Bunga Menur, yang merupakan Bunga Melati Merah, menjadi simbol utama dalam tarian ini.

Bunga Melati Merah dikenal sebagai lambang kesederhanaan dan kehidupan yang harmonis sebagai makhluk beragama dan sosial, mencerminkan satu rasa, cipta, dan karsa.

Para penari dari Brang Wetan Community tampil dengan kostum tradisional yang memukau, terdiri dari warna-warna cerah yang melambangkan keindahan alam Banyuwangi.

Setiap gerakan tangan, ayunan tubuh, dan ekspresi wajah para penari menggambarkan keanggunan dan keharmonisan. Penonton pun tampak terhipnotis oleh keindahan tarian yang dipertontonkan.

Gubernur Jawa Timur yang hadir dalam acara tersebut memberikan sambutannya dengan penuh antusiasme. "Tari Jejer Gandrung Kembang Menur ini adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang kita junjung tinggi sebagai bangsa Indonesia.

Kesederhanaan, kebersamaan, dan kerukunan yang terkandung dalam tarian ini sangat sejalan dengan semangat Pancasila yang kita peringati hari ini," ujar Gubernur dalam sambutannya.

Beliau juga menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa. "Budaya adalah jati diri kita.

Dengan melestarikan tarian tradisional seperti Jejer Gandrung, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan kita sebagai bangsa yang kaya akan kebudayaan."

Penampilan grup Brang Wetan Community ini juga menjadi ajang edukasi bagi generasi muda yang hadir. Mereka diajak untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya daerah. MC Provinsi Jawa Timur, selaku penyelenggara acara, berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.

"Kami berharap acara ini bisa menjadi momentum untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Jawa Timur kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.

Halaman:

Tags

Terkini