KetikPos.com -- Patah tumbuh hilang berganti. Gugur satu tumbuh seribu. Begitu juga dengan musik Batanghari Sembilan.
Maestro Irama batanghari sembilan, Sahilin memang telah tutup usia.
Namun kita berharap sejarah musik Batanghari Sembilan tidak akan berakhir di sini.
Di antara generasi baru yang terus mengeksplorasi irama ini, dua nama yang muncul dan konsisten membawakan Batanghari Sembilan dalam berbagai ajang adalah Randi dan Rosa (RR)
Awal Perjalanan Duet RR
Randi dan Rosa, yang dikenal dengan sebutan RR, memulai kolaborasi mereka secara tak terduga. Rosa, yang saat itu masih menjadi siswa kelas II SMAN 1 Palembang dan kini mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, pertama kali tampil bersama Randi di sebuah acara di Guns Café.
"Saya disarankan tampil bersama Kak Randi untuk membawakan irama Batanghari Sembilan," ujar Rosa. Saran ini datang dari Ketua DKP, Iqbal Rudianto, yang melihat potensi besar dalam kombinasi mereka untuk menarik perhatian generasi milenial.
Baca Juga: Tim Kesenian Sumsel Memukau Penonton di Pesta Kesenian Bali XLVI 2024
Didit, panggilan akrab Iqbal Rudianto, mengungkapkan bahwa irama Batanghari Sembilan perlu inovasi agar disukai oleh kalangan muda.
“Agar irama Batanghari Sembilan disukai milenial dan bisa masuk dalam frame remaja, maka yang menyenandungkannya, akan lebih baik dari kalangan mereka sendiri,” ujarnya.
Rosa, yang saat itu adalah Finalis Putri Remaja Sumsel 2020, dinilai cocok untuk menjadi wajah baru musik ini, sementara Randi adalah seorang pemuda multi talenta yang mampu memainkan berbagai alat musik dan tampil memukau di panggung.
Harmoni di Atas Panggung
Randi merasa nyaman berpasangan dengan Rosa. “Jadi, sedikit lancar saat memetik gitar. Dibanding main sendiri, apalagi didampingi seorang muda yang juga multi talenta,” komentarnya.
Duet mereka tidak hanya tampil dalam irama Batanghari Sembilan, tetapi juga dalam dokumentasi Dulmuluk, di mana Rosa dinobatkan menjadi putri raja dalam cerita Raja Menggala.