pariwisata-kebudayaan

Ledakan Pariwisata Indonesia: Investasi Rp58,64 Triliun dan Rekor Kunjungan Wisman di 2024

Selasa, 25 Juni 2024 | 10:33 WIB
Infografis wisman

 

KetikPos.com - Indonesia kini berada di puncak kebangkitan pariwisata global! Dengan realisasi investasi fantastis sebesar Rp58,64 triliun pada tahun 2023, sektor pariwisata Indonesia siap melesat lebih tinggi lagi.

Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menegaskan bahwa Indonesia masih membutuhkan suntikan investasi lebih besar untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 di Jakarta, Sandiaga mengungkapkan bahwa sebagian besar investasi saat ini masih terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, dan pusat kebugaran.

"Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif," ujarnya dengan penuh semangat.

Pada kuartal pertama 2024, investasi baru mencapai Rp15,35 triliun dari target Rp48,91 triliun, menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan masih sangat besar.

Rekor Baru Kunjungan Wisman: Indonesia Makin Dilirik!

Sementara itu, kabar baik juga datang dari sisi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa pada periode Januari-April 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 4.098.714, meningkat 24,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ini merupakan jumlah tertinggi dalam empat tahun terakhir," ungkap Amalia dengan bangga.

Dari total kunjungan tersebut, wisatawan asal Malaysia mendominasi dengan 170,6 ribu kunjungan, diikuti oleh Australia (127,97 ribu), Tiongkok (85,96 ribu), dan Singapura (81,23 ribu).

Wisman asal Yaman tercatat menghabiskan waktu tinggal terlama dengan rata-rata 57,53 malam, sementara wisatawan Hong Kong tercatat dengan waktu tinggal tersingkat yaitu 2,04 malam.

**Mengincar Investasi Lebih Besar untuk Pariwisata Berkelanjutan**

Dengan pengakuan internasional sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023 dan 2024, serta lonjakan posisi dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024 dari peringkat ke-32 ke peringkat ke-22, Indonesia semakin menarik di mata investor global. "Kami optimistis bisa menarik tiga kali lebih banyak investasi di sektor-sektor ini," ujar Sandiaga.

Menteri Sandiaga juga menyoroti bahwa Indonesia membutuhkan tambahan investasi sebesar US$15 hingga US$20 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. "Tidak hanya untuk hotel, restoran, dan kafe, tetapi juga untuk infrastruktur pendukung pariwisata," tegasnya.

Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini