KetikPos
Com - Dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang berkelanjutan, Indonesia telah berhasil meningkatkan peringkatnya dalam Travel & Tourism Development Index (TTDI). Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024), menjelaskan bahwa kajian mendalam telah dilakukan mengenai dampak dari peningkatan peringkat ini dan menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis.
Signifikansi TTDI dalam Pembangunan Pariwisata
Nia Niscaya menegaskan bahwa TTDI merupakan salah satu indikator kinerja utama Kemenparekraf selain jumlah wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, nilai tambah dan nilai ekspor ekonomi kreatif, jumlah tenaga kerja, dan devisa.
"TTDI memberikan gambaran yang komprehensif tentang posisi Indonesia di antara 119 negara lainnya berdasarkan indikator yang sama," ujarnya.
Berdasarkan kajian tersebut, sejumlah indikator yang perlu ditingkatkan di Indonesia meliputi kesehatan dan kebersihan (health and hygiene), layanan dan infrastruktur wisata (tourist service and infrastructure), kesiapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT readiness), keterbukaan terhadap pariwisata (openness to T&T), serta sumber daya manusia dan pasar tenaga kerja (human resources and labour market) dan keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability).
Pentingnya Kolaborasi Antar Pihak
Nia menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga (KL) serta pihak-pihak terkait untuk mempertahankan pilar-pilar yang sudah memadai dan meningkatkan yang masih perlu diperbaiki. "Ini bukan hanya tugas Kemenparekraf, tetapi tanggung jawab kita bersama," katanya.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, juga menambahkan bahwa hanya 30 persen dari indikator yang menjadi tugas Kemenparekraf, sementara 70 persen lainnya terkait tugas kementerian dan sektor lain. "Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci dalam memperbaiki dan memperkuat indikator pada TTDI," ujar Dessy.
Pengembangan Infrastruktur dan Potensi Wisata
Pendiri Pusat Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB), Myra P. Gunawan, melihat peringkat Indonesia dalam TTDI sebagai landasan penting untuk pengembangan dan penguatan infrastruktur pariwisata.
"Ranking ini merupakan pendorong potensial untuk pembangunan lebih lanjut," ungkap Myra.
Sementara itu, Guru Besar Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. M. Baiquni, menyoroti pentingnya pengembangan sektor parekraf yang merata di seluruh Indonesia. "Pengelolaan destinasi wisata perlu diperhatikan agar kunjungan wisatawan bisa tersebar lebih merata dan tidak terpusat di beberapa destinasi saja," jelas Baiquni.
Beliau juga menyoroti masalah overtourism di beberapa daerah seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Surabaya, yang memerlukan tata kelola yang lebih baik untuk mengatasi kemacetan dan masalah lainnya.
Langkah Strategis Menuju Ketahanan Pariwisata