KetikPos.com - Di tengah gemuruh perjalanan kereta api di Sumatera Selatan, terdapat sebuah terowongan yang menjadi saksi bisu dari sejarah panjang perkeretaapian Indonesia.
Terowongan Gunung Gajah, Lahat yang terletak di antara Stasiun Lahat dan Stasiun Bungamas, tepatnya di Gunung Gajah, Lahat, Sumatera Selatan.
Lahat, adalah bagian penting dari Divisi Regional III Palembang. Panjangnya yang mencapai sekitar 368 meter menjadikannya salah satu terowongan terpanjang di jalur tersebut.
Dibangun oleh Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS) pada era kolonial Belanda, terowongan ini merupakan bagian dari jalur kereta api terakhir yang dibangun di segmen Lahat–Lubuklinggau.
Kisah di balik pembangunannya menjadi bagian penting dari buku **Sejarah Perkeretaapian Indonesia**, mencatat bagaimana terowongan ini melintasi pegunungan dan mempertemukan daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Sebuah Keajaiban Teknik dan Sejarah
Terowongan Gunung Gajah tidak hanya dikenal karena panjangnya, tetapi juga karena teknik konstruksinya yang mengagumkan pada masanya.
Menggunakan teknologi yang tersedia pada akhir abad ke-19, pembangunannya melibatkan tenaga kerja lokal dan insinyur Belanda, menciptakan sebuah struktur yang kokoh dan tahan uji waktu. Hingga hari ini, terowongan ini tetap berfungsi dengan baik, menunjukkan keandalan desain dan konstruksinya.
Simbol Kemajuan dan Koneksi
Sebagai bagian dari jaringan perkeretaapian Divisi Regional III Palembang, Terowongan Gunung Gajah berperan penting dalam menghubungkan berbagai wilayah di Sumatera Selatan.
Jalur ini memudahkan transportasi barang dan penumpang, mempercepat distribusi komoditas, serta meningkatkan mobilitas masyarakat. Keberadaannya turut mendorong perkembangan ekonomi dan sosial di daerah Lahat dan sekitarnya.
Menyusuri Jejak Sejarah
Bagi para penggemar sejarah dan infrastruktur, Terowongan Gunung Gajah menawarkan kesempatan untuk menyelami kisah masa lalu yang penuh dengan perjuangan dan inovasi.
Melalui jalur ini, kita dapat memahami bagaimana perkeretaapian Indonesia berkembang dan beradaptasi dari masa kolonial hingga era modern.