pariwisata-kebudayaan

Revitalisasi Tower Ampera: Proyek Wisata atau Ancaman bagi Sejarah?

DNU
Minggu, 21 Juli 2024 | 16:32 WIB
Anggota TACB, Dr (K) KMS Ari Panji, menyuarakan keprihatinannya terhadap proyek ini. Menurutnya, revitalisasi tahap pertama untuk menara di sebelah ilir sudah dilaksanakan tanpa konsultasi yang memadai. (Dok)

 

KetikPos.com - Revitalisasi Tower Ampera, yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat dan pemerhati budaya.

Proyek yang bertujuan untuk menjadikan dua menara ikonik ini sebagai destinasi wisata baru, dinilai oleh banyak pihak sebagai inisiatif yang perlu ditinjau ulang.

Kekhawatiran utama adalah kurangnya kajian dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) maupun akademisi yang bisa memastikan pelestarian nilai sejarah dan budaya yang melekat pada menara tersebut.

Anggota TACB, Dr (K) KMS Ari Panji, menyuarakan keprihatinannya terhadap proyek ini. Menurutnya, revitalisasi tahap pertama untuk menara di sebelah ilir sudah dilaksanakan tanpa konsultasi yang memadai.

"Apa boleh buat, tinggal kita berharap untuk revitalisasi menara sebelah ulu bisa dilakukan kajian terlebih dahulu," ungkapnya. Pernyataan ini menggambarkan kekecewaan dan harapan agar tahap selanjutnya dilakukan dengan lebih berhati-hati dan mempertimbangkan aspek sejarah.

Tower Ampera, yang berdiri megah di atas Sungai Musi, bukan hanya sekadar struktur beton dan baja. Ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah kota Palembang, yang menyimpan berbagai cerita dan nilai budaya yang kaya.

Rencana revitalisasi yang menjadikannya sebagai destinasi wisata untuk menikmati pemandangan kota dan sungai, meski terlihat menjanjikan dari sisi pariwisata, tetap harus melalui proses yang cermat dan bertanggung jawab.

Tanpa adanya kajian mendalam dari pihak-pihak terkait, revitalisasi ini berisiko mengabaikan aspek-aspek penting dalam pelestarian bangunan bersejarah.

Bangunan tua memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perlakuan hati-hati. Perubahan yang tidak sesuai dapat merusak struktur asli, menghilangkan elemen historis, dan pada akhirnya mengurangi nilai budaya yang dimiliki oleh tower tersebut.

Salah satu contoh dampak negatif yang mungkin terjadi adalah perubahan pada struktur bangunan yang dapat mengganggu stabilitas menara. Selain itu, penambahan elemen-elemen modern yang tidak selaras dengan arsitektur asli bisa merusak estetika dan keaslian menara.

Hal ini tentunya bertentangan dengan tujuan pelestarian cagar budaya yang seharusnya menjaga keaslian dan integritas bangunan bersejarah.

Para pemerhati budaya dan masyarakat Palembang berharap bahwa proyek revitalisasi menara sebelah ulu akan melibatkan TACB dan akademisi dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya.

Dengan adanya kajian dari ahli-ahli tersebut, setiap langkah yang diambil akan lebih terarah dan sesuai dengan prinsip-prinsip pelestarian cagar budaya.

Ini juga memastikan bahwa menara Ampera tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang tanpa kehilangan nilai historisnya.

Halaman:

Tags

Terkini