Penggunaan gandik oleh kaum perempuan mencerminkan status dan kehormatan mereka dalam masyarakat," jelas **Mang Amin**.
Namun, seiring berjalannya waktu, pemakaian gandik mulai berkurang dalam kehidupan sehari-hari dan lebih banyak digunakan dalam konteks upacara adat.
Dr. Alfa Gajahnata, seorang penggiat budaya dan pemerhati aksesoris tradisional Palembang, berpendapat bahwa gandik masih relevan untuk generasi muda saat ini.
"Gandik itu ringan, mudah dipakai, dan simpel. Inilah yang membuatnya menarik bagi generasi muda. Bahkan, dalam adat Palembang, pengantin baru diwajibkan mengenakan gandik selama tiga bulan setelah pernikahan sebagai tanda bahwa mereka telah menikah," katanya.
Dr. Alfa juga menekankan bahwa meskipun gadis-gadis muda Palembang tidak lagi diwajibkan memakai gandik dalam keseharian, mereka tetap dapat mengenakannya saat berperan sebagai pengiring pengantin dalam upacara adat, menjaga dan memperkenalkan kembali simbol budaya ini kepada generasi berikutnya.
Gandik dan Etika Sosial
Lebih dari sekadar ornamen, gandik juga berfungsi sebagai alat komunikasi sosial dalam budaya Palembang.
Pada masa lalu, seorang perempuan yang telah menikah diharapkan memakai gandik sebagai penanda statusnya.
"Gandik adalah penanda bahwa seorang perempuan telah 'mendinginkan' jiwanya setelah menikah, menandakan bahwa ia telah siap menjalani tanggung jawab baru dalam pernikahan," ungkap Vebri Al Lintani, seorang budayawan Palembang.
Vebri juga menambahkan bahwa pemakaian gandik tidak hanya menambah keanggunan pengantin wanita tetapi juga memperkuat identitas kultural mereka.
"Penggunaan gandik memperlihatkan bagaimana perempuan Palembang menggabungkan estetika dengan makna spiritual, memberikan keindahan lahiriah yang diimbangi dengan kedalaman batiniah," ujarnya.
Pelestarian Gandik untuk Generasi Mendatang
Budaya Palembang, dengan segala kekayaan simboliknya, mencerminkan nilai-nilai kehidupan yang mendalam dan abadi.
Gandik, meskipun sederhana, merupakan representasi dari identitas budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.
Pemakaian gandik dalam upacara adat, terutama pernikahan, adalah cara untuk menghormati tradisi leluhur sambil memperkenalkannya kepada generasi muda.