**Permainan Tradisional Balogo: Warisan Budaya Banjar yang Mulai Tergerus Zaman**
KetikPos.com - Di tengah gempuran era digital dan permainan modern, sebuah permainan tradisional yang pernah menjadi primadona di Kalimantan Selatan kini semakin jarang dimainkan. Permainan balogo, yang dulu begitu akrab di kalangan anak-anak dan remaja suku Banjar, kini mulai tergerus zaman, terancam hilang dari ingatan generasi muda.
Balogo, yang berasal dari kata "logo" atau alat berbentuk cakram yang digunakan dalam permainan, dahulu merupakan hiburan utama di desa-desa Banjar. Para pemain, umumnya laki-laki, akan berkompetisi memukul logo dengan tongkat khusus, menguji ketangkasan dan strategi dalam mencapai target atau mengalahkan lawan. Lebih dari sekadar permainan, balogo mengandung nilai-nilai penting seperti sportivitas, kebersamaan, dan ketangkasan berpikir.
Namun, di era serba digital ini, anak-anak lebih tertarik pada gawai dan permainan online. Akibatnya, tradisi bermain balogo perlahan-lahan menghilang. "Anak-anak sekarang lebih banyak bermain di rumah dengan gadget. Padahal, dulu, balogo menjadi ajang berkumpul dan bermain bersama teman-teman di luar rumah," ungkap Haji Ma’ruf, seorang sesepuh desa yang merindukan masa-masa kejayaan permainan ini.
Meski begitu, ada upaya untuk melestarikan permainan balogo. Di beberapa desa, para orang tua dan tokoh adat berinisiatif mengadakan lomba balogo dalam rangka memperingati hari-hari besar atau acara adat. "Kami ingin agar balogo tidak hilang begitu saja. Ini adalah bagian dari identitas dan kebanggaan kami sebagai suku Banjar," tutur Abdul Hakim, penggagas lomba balogo di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lomba balogo yang diadakan beberapa waktu lalu berhasil menarik perhatian, terutama generasi muda yang penasaran ingin mencoba permainan tradisional ini. “Ternyata seru juga! Awalnya kelihatan sederhana, tapi butuh konsentrasi dan strategi yang matang,” kata Muhammad, seorang remaja yang baru pertama kali mencoba balogo.
Meskipun belum sepopuler dahulu, harapan untuk melestarikan balogo tetap ada. Semakin banyak komunitas dan sekolah yang mulai memperkenalkan kembali permainan ini kepada anak-anak, mengajarkan bahwa balogo bukan hanya permainan, tetapi juga warisan budaya yang harus dijaga.
Balogo mungkin hanyalah salah satu dari sekian banyak permainan tradisional yang kini terancam punah, namun dengan kesadaran dan upaya bersama, permainan ini masih berpeluang untuk tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. Sebagai warisan budaya, balogo mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan semangat yang tak lekang oleh waktu.