pariwisata-kebudayaan

Kekuatan Budaya Suku Banjar: Menggali Identitas di Tengah Modernisasi

Jumat, 23 Agustus 2024 | 05:32 WIB
Beberapa suku yang dominan di Kalimantan Timur di antaranya Suku Dayak, Suku Kutai, Suku Berau, Suku Banjar, dan Suku Paser. Biasanya, baju adat Kalimantan Timur digunakan pada hari penting tertentu. Misalnya saat ada upacara adat. Pada zaman terdahulu, baju adat bahkan kerap dimanfaatkan sebagai pe

 

KetikPos.com - Suku Banjar, yang merupakan salah satu suku bumiputera terbesar di Kalimantan Selatan, terus menjaga eksistensinya di tengah arus modernisasi yang kian deras. Dengan populasi yang dominan di provinsi ini, kecuali di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kotabaru, suku Banjar berhasil mempertahankan budaya dan tradisinya yang kaya, meski dihadapkan pada tantangan zaman.

Masyarakat Banjar memiliki hubungan yang kuat dengan budaya Melayu, tercermin dari bahasa yang mereka gunakan sehari-hari, yakni bahasa Banjar.

Bahasa ini, yang merupakan dialek dari rumpun bahasa Melayu, menjadi salah satu simbol identitas yang membedakan suku Banjar dari suku-suku lain di Indonesia.

Menariknya, bahasa Banjar tidak hanya digunakan di Kalimantan Selatan, tetapi juga oleh diaspora Banjar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke Malaysia dan Brunei.

"Bahasa Banjar adalah jati diri kami. Di tengah kemajuan teknologi dan pergaulan yang semakin luas, kami tetap berbicara dalam bahasa ini di rumah, di pasar, dan dalam berbagai kegiatan sehari-hari," ujar Muhammad Ridwan, seorang tokoh masyarakat Banjar di Banjarmasin.

Lebih dari sekadar bahasa, kekayaan budaya Banjar juga tampak dalam seni tradisional seperti musik Panting dan Tari Radap Rahayu, serta upacara adat yang masih dijalankan hingga kini. Suku Banjar juga dikenal dengan arsitektur rumah tradisionalnya, yang disebut "Rumah Banjar," dengan ciri khas berbentuk panggung dan atap tinggi.

Meski modernisasi membawa banyak perubahan, masyarakat Banjar tidak melupakan akar budaya mereka. Upaya pelestarian budaya ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Kalimantan Selatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai festival budaya Banjar digelar, seperti Festival Budaya Banjar yang diadakan setiap tahun di Banjarmasin, yang berhasil menarik ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di balik pelestarian budaya ini, terdapat kesadaran bahwa budaya adalah warisan tak ternilai yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

"Kami tidak hanya berusaha melestarikan budaya Banjar, tetapi juga mengajarkan kepada anak-anak kami betapa pentingnya mengenal dan mencintai budaya sendiri," tambah Ridwan.

Suku Banjar tidak hanya berjuang untuk bertahan di tengah globalisasi, tetapi juga aktif beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan identitas.

Budaya Banjar yang kaya dan beragam ini menjadi cerminan kekuatan sebuah suku yang mampu berdiri kokoh di tengah arus modernisasi, sambil tetap menjaga warisan leluhur mereka dengan bangga.

 

Tags

Terkini