Oleh
Muhamad Nasir
Kandidat Doktor Linguistik Universitas Negeri Jakarta dan Dosen Universitas PGRI Palembang
Bahasa Palembang Alus, yang sering disebut *Bebaso*, adalah bagian penting dari budaya Palembang yang kini terancam punah.
Bebaso adalah tingkatan bahasa yang digunakan untuk berbicara secara sopan dan halus kepada orang-orang yang dihormati atau lebih tua.
Dalam penggunaannya, Bebaso bukan hanya sekadar sarana komunikasi, melainkan manifestasi dari nilai-nilai luhur yang mengajarkan sopan santun, rasa hormat, dan adab dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah dan Pengaruh Bebaso
Bebaso tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang Kesultanan Palembang. Bahasanya memiliki kemiripan dengan Bahasa Jawa, dan ini sering kali memunculkan asumsi bahwa bahasa Palembang berasal dari Jawa.
Namun, sebenarnya Bebaso dan Bahasa Jawa saling mempengaruhi satu sama lain, terutama dalam sejarah bahasa Melayu Kuno dan Jawa Kuno.
Kesultanan Palembang memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerajaan-kerajaan besar di Pulau Jawa, seperti Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram.
Palembang pada masa lalu adalah salah satu pusat peradaban besar yang bahkan dianggap sebagai cikal bakal berdirinya beberapa kerajaan di Pulau Jawa.
Menurut manuskrip sejarah Palembang, Raja Sulan dari Bukit Siguntang merupakan nenek moyang dari para raja di Jawa. Cerita ini menjadi salah satu bukti kuat keterkaitan antara kebudayaan Palembang dan Jawa.
Baca Juga: Indonesia Kehilangan Bahasa Daerah Ternyata Ini Penyebabnya