KetikPos.com -- M. Abil Albany Pasya, atau akrab disapa Pasya, adalah sosok muda berbakat yang siap membawa nama DKI Jakarta ke ajang Putra Putri Budaya Indonesia. Pasya, yang memiliki ketertarikan kuat pada pelestarian budaya, tumbuh di tengah keluarga yang mencintai seni dan budaya. Sejak kecil, ia telah terbiasa menyaksikan dan ikut serta dalam berbagai kegiatan budaya, yang membuatnya memiliki kepedulian besar terhadap kekayaan budaya nusantara. Baginya, budaya adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan, agar tidak tergilas oleh modernisasi.
Visi Pasya untuk melestarikan budaya tidak hanya sebatas kata-kata. Ia mengambil langkah konkret dengan menjadi penggiat UMKM berbasis budaya, khususnya di bidang kerajinan wastra, atau kain tradisional. Pasya memiliki pandangan unik tentang kain nusantara yang bukan hanya sekadar benda seni, tetapi juga sumber daya yang bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Melalui UMKM yang ia kelola, ia telah bekerja sama dengan lebih dari 30 desainer muda untuk memanfaatkan wastra sebagai bahan baku pakaian modern. Kolaborasi ini tidak hanya melahirkan produk-produk fashion yang bernilai tinggi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam proses pembuatan kain dan produk-produk turunannya.
Proyek kerajinan wastra ini bukan sekadar bisnis, tetapi wujud nyata komitmen Pasya dalam menjaga dan mempromosikan budaya Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Ia percaya bahwa budaya dapat hidup dan berkembang ketika diintegrasikan dengan inovasi, sehingga bisa terus relevan di tengah perkembangan zaman. Melalui pendekatannya yang kreatif dan berkelanjutan, Pasya berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya mencintai budaya, tetapi juga menjadikannya sebagai sumber kekuatan ekonomi yang mampu memperkuat identitas bangsa.
Kini, Pasya tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Putra Putri Budaya Indonesia yang akan digelar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada bulan Oktober mendatang. Ajang ini menjadi kesempatan bagi Pasya untuk tidak hanya memamerkan kecintaannya pada budaya, tetapi juga bergabung dengan para pemuda-pemudi lain dari seluruh Indonesia yang memiliki semangat serupa. Bagi Pasya, keikutsertaannya di ajang ini bukan hanya tentang memenangkan gelar, melainkan untuk menjadi bagian dari gerakan besar yang berupaya menjaga warisan budaya bangsa agar terus hidup dan berkembang.
“Saya ingin menjadi bagian dari teman-teman yang sama-sama mencintai dan melestarikan budaya Indonesia. Dengan mengikuti ajang ini, saya berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam upaya menjaga warisan budaya yang kita miliki, serta menunjukkan bahwa budaya bukanlah hal yang kuno, melainkan sesuatu yang bisa menjadi sumber kekuatan dan identitas di masa depan,” ujar Pasya penuh semangat.
Dengan semangat dan dedikasinya, Pasya siap mengharumkan nama DKI Jakarta dan membawa pesan kuat tentang pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan modern. Ajang di Palu ini bukan hanya tentang kompetisi bagi Pasya, tetapi tentang perjuangan melestarikan budaya lokal lewat tindakan nyata dan karya kreatif yang berdampak bagi banyak orang.
Penulis: Rohmat Yusuf