KetikPos.com--Denny JA merintis langkah besar dalam dunia seni dan teknologi dengan meluncurkan Forum Kreator Era AI (KEA), sebuah inisiatif revolusioner yang menjangkau 38 provinsi di Indonesia, dari Sumatra hingga Papua.
Forum ini dirancang sebagai wadah berkumpulnya para kreator lintas disiplin — penulis, pelukis, musisi, sineas, pembuat teater, hingga pengembang game — untuk memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam proses kreatif mereka.
Dalam pernyataannya, Denny JA menjelaskan bahwa AI tidak hanya akan mempercepat proses artistik tetapi juga membuka peluang inovasi tak terbatas di dunia seni.
Forum ini dibangun atas tiga fondasi utama:
1. Percepatan Kreativitas: AI mampu memangkas waktu dalam proses penciptaan seni.
Penulis dapat menggunakan AI untuk merancang draf cepat, yang kemudian bisa diperhalus secara manual, sementara musisi dapat menciptakan komposisi musik baru dengan bantuan algoritma cerdas.
Teknologi ini memungkinkan setiap kreator untuk lebih fokus pada elemen artistik tanpa terbebani oleh proses teknis yang panjang.
2. Inovasi Tanpa Batas: AI membuka pintu bagi imajinasi kreator untuk menciptakan karya yang sebelumnya dianggap mustahil.
Bayangkan seorang pelukis menghasilkan karya visual dari data abstrak, atau penulis menggubah narasi klasik menjadi perspektif unik, seperti dari sudut pandang seorang anak dengan kecerdasan rendah.
Kemampuan AI untuk merekayasa elemen-elemen baru dalam seni mendorong batas-batas inovasi hingga tak terbatas.
3. Kolaborasi Global. Melalui AI, kolaborasi seni lintas negara dapat terjadi secara lebih mudah dan efisien.
Seorang sineas di Indonesia dapat bekerja bersama animator di belahan dunia lain untuk menciptakan film dengan kualitas tinggi, tanpa perlu bertatap muka secara fisik.
AI menjadi jembatan penghubung antarbudaya, memungkinkan karya-karya kolaboratif yang menembus batas geografis.
Denny JA menekankan bahwa forum ini dimulai dari tingkat provinsi, lalu berkembang ke nasional, hingga mencapai ranah global.
“AI adalah kekuatan yang tak bisa diabaikan. Ini lebih dari sekadar teknologi; ini adalah alat untuk melampaui batasan-batasan kreativitas,” ujarnya.