pariwisata-kebudayaan

Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 Yogyakarta: Melahirkan Generasi Developer Visioner untuk Indonesia Digital

DNU
Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:29 WIB
Di jantung kota budaya dan teknologi Yogyakarta, Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 hadir dengan energi baru pada Minggu, 6 Oktober 2024. BDD kali ini bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah momentum penting yang menyatukan kekuatan digital (Dok)

KetikPos.com– Di jantung kota budaya dan teknologi Yogyakarta, Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 hadir dengan energi baru pada Minggu, 6 Oktober 2024. BDD kali ini bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah momentum penting yang menyatukan kekuatan digital dari seluruh pelosok Indonesia. Diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), event ini bertujuan menciptakan terobosan besar dalam pengembangan ekosistem digital tanah air, dengan fokus membekali para developer aplikasi dan web dengan keterampilan kelas dunia.

Yogyakarta dipilih bukan tanpa alasan. Kota yang dikenal dengan julukan "Kota Pelajar" ini juga telah menjelma menjadi pusat inovasi digital dengan perpaduan unik antara semangat akademik dan kreativitas lokal. Dari total 4.000 pendaftar, 1.000 developer terpilih dari seluruh Indonesia berkumpul di sini, termasuk para pengembang muda yang datang dari ujung timur Indonesia, Merauke. Kehadiran mereka adalah bukti bahwa arus digitalisasi kini meresap ke setiap sudut Nusantara.

"Melihat anak-anak muda dari Merauke hingga Sabang yang terlibat dalam BDD ini, saya semakin optimis. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal mimpi kita menuju Indonesia Emas 2045—sebuah negara yang dipenuhi talenta digital unggul yang siap bersaing secara global," kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Indonesia dikenal sebagai salah satu pasar digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan potensi nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai ratusan miliar dolar. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah "skills gap" atau kesenjangan keterampilan digital. Kebutuhan akan talenta digital jauh melebihi ketersediaan tenaga kerja terampil, yang menjadikan acara seperti BDD ini sangat krusial untuk masa depan Indonesia.

"BDD 2024 Yogyakarta bukan hanya panggung pembelajaran, tetapi juga inkubator kolaborasi. Di sini, para pengembang bertemu dengan pelaku industri, startup, hingga investor yang siap mendukung ide-ide kreatif yang revolusioner. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk memperluas jejaring dan menciptakan sinergi baru,” ujar Muhammad Neil El Himam, M.Sc., Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf.

Acara ini lahir dari kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan Dicoding—Google Developers Authorized Training Partner dan Google Cloud Partner di Indonesia. Dengan mengusung tema "Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia", BDD 2024 memposisikan diri sebagai katalis utama bagi para developer untuk mendapatkan wawasan baru, meningkatkan keterampilan, serta membangun proyek-proyek yang memiliki dampak nyata bagi ekonomi digital Indonesia. Peserta juga akan mendapatkan wawasan penting mengenai kolaborasi, inovasi berkelanjutan, dan keberlanjutan dalam membangun ekosistem digital yang kompetitif di tingkat nasional dan global.

Tentang Baparekraf Developer Day (BDD)
BDD adalah wujud nyata dari visi Kemenparekraf/Baparekraf untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem digital Indonesia melalui penguatan kompetensi para developer. Event ini dirancang untuk menjadi batu loncatan bagi para pengembang lokal agar siap menghadapi tantangan global, terutama di subsektor aplikasi dan web. Setelah sukses besar di Bandung pada Maret 2024, kini Yogyakarta menjadi panggung kedua untuk mewujudkan Indonesia Digital yang berdaya saing tinggi.

 

Tags

Terkini