pariwisata-kebudayaan

Melestarikan Warisan Leluhur: Herman Deru dan Tradisi Bekarang di Lubuk Larangan, Lahat

DNU
Sabtu, 23 November 2024 | 00:20 WIB
bekarang iwak (tangkapan layar @RRR.co.id)

Acara semakin istimewa dengan penyerahan surat hibah tanah Desa Bungamas dari kepala desa kepada Gubernur Sumsel. Hibah ini diharapkan dapat mendukung program pembangunan dan pelestarian wilayah tersebut.

Setelah prosesi formal, Gubernur Herman Deru turut bergabung dalam tradisi bekarang, menangkap ikan menggunakan jala bersama warga. Suasana hangat terasa saat Gubernur, pejabat setempat, dan masyarakat saling bercengkerama sambil menikmati makan siang bersama dengan hidangan khas tradisional.

Bupati Lahat: Pelestarian Budaya adalah Tanggung Jawab Bersama

Bupati Lahat, Cik Ujang, S.H., yang turut hadir, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur atas kehadiran dan perhatian yang diberikan. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi Lubuk Larangan sebagai warisan budaya yang sarat nilai.

“Lubuk Larangan ini adalah simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap alam. Larangan mengambil ikan sembarangan di tempat ini mengajarkan kita untuk selalu melestarikan ekosistem. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutur Cik Ujang.

Melestarikan Alam, Menghormati Warisan Leluhur

Tradisi bekarang bukan hanya menjadi kegiatan tahunan, tetapi juga cerminan harmoni antara manusia dan alam. Herman Deru berharap tradisi seperti ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Selatan dan Indonesia.

Acara hari itu tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menjadi pengingat bahwa menjaga warisan leluhur adalah bentuk penghormatan kepada alam dan identitas budaya. Dengan semangat gotong royong yang masih terjaga, Lubuk Larangan akan terus menjadi simbol pelestarian dan kebanggaan masyarakat Lahat.

 

Halaman:

Tags

Terkini