KetikPos.com --Lampung mencetak sejarah baru dalam literasi dan seni digital dengan peluncuran buku puisi dan lagu berbasis kecerdasan buatan (AI) bertajuk "Tanah Pijak Bernama Lampung".
Acara yang berlangsung di Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Lampung pada Selasa, 26 November 2024, sukses menghadirkan hampir 200 peserta, menjadi momen bersejarah bagi dunia seni lokal.
Sambutan dan Harapan: Era Baru Literasi Digital
Acara ini dibuka oleh Kepala UPTD Taman Budaya Lampung, Ingga Setiawati, yang menyebut peluncuran ini sebagai bentuk eksplorasi genre baru di era digital.
"Kita harapkan dari penerbitan buku ini, lahir penulis puisi dan pecinta literasi baru yang dapat menularkan semangat menulis," ujar Ingga.
Puisi-puisi dalam buku ini tidak hanya dibacakan, tetapi juga dilagukan, menampilkan karya yang menggambarkan kekayaan seni dan budaya Lampung. Salah satu puisi karya Isbedy Stiawan ZS dibacakan langsung oleh Ingga, disusul Iswadi Pratama, seorang teaterwan dan sutradara terkemuka.
Respons dan Pujian dari KEAI Pusat
Elza Thaher, Ketua Koordinator Era AI (KEAI) Pusat, yang menyaksikan acara melalui Google Meet, memberikan apresiasi atas keberhasilan Lampung dalam menarik audiens. "Luar biasa, hampir 200 orang ya. Bagaimana caranya bisa sebanyak itu?" ungkap Elza lewat pesan WhatsApp. Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini dapat menjadi database penting bagi KEAI Lampung untuk mengadakan kegiatan serupa di masa depan.
Kolaborasi dan Tantangan Teknis
Acara ini merupakan hasil kerja sama antara KEAI Lampung, KEAI Pusat, Denny JA Foundation, Taman Budaya Lampung, dan Ruang Sastra Isbedy Stiawan ZS. Ketua pelaksana, Fitri Angraini, menjelaskan bahwa meskipun buku antologi belum tercetak karena kendala ISBN, proses penerbitan sudah mendekati selesai. "Kabarnya ISBN sudah diterima dari penerbit di Yogyakarta, jadi buku akan segera tersedia," ujarnya.
Deretan Penampil dan Animo Mahasiswa
Lebih dari 120 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, termasuk UIN Radin Intan Lampung, STKIP PGRI Bandar Lampung, dan STIT Pringsewu, turut hadir memadati GTT. Mereka menyaksikan penampilan puisi dan puisi-lagu oleh kreator seperti:
Anton Tri Hasanto
Fitri Angraini