Palembang — Kabar kembalinya status internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang disambut dengan suka cita oleh pelaku pariwisata Sumatera Selatan.
Salah satu bentuk ekspresi kegembiraan itu datang dari Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumsel, Herlan Asfiudin—yang lebih akrab disapa Babe Herlan—dengan menggelar garden party sederhana namun bermakna, di halaman rumahnya di kawasan Kelapa Gading, KM 9 Palembang.
Acara tersebut bukan sekadar seremonial biasa. Di balik hidangan khas daerah dan suasana hangat para tamu yang hadir, tersembunyi harapan besar: kebangkitan pariwisata Sumatera Selatan
"Kami bersyukur dan bahagia. Status internasional ini bukan hanya soal nama, tapi tentang peluang, semangat, dan kepercayaan dunia luar kepada Sumatera Selatan," ujar Babe Herlan dalam sambutannya.
Ia menyebut, penetapan kembali status internasional Bandara SMB II melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2025 merupakan tonggak penting bagi geliat pariwisata Palembang dan 16 kabupaten/kota lainnya di Sumsel.
Menurut data yang dihimpun dari sejumlah hotel dan pelaku wisata, meski sempat kehilangan status internasional, Sumsel tetap didatangi ribuan wisatawan mancanegara dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, dengan kembali dibukanya rute internasional, optimisme tumbuh untuk mengembalikan—bahkan melampaui—angka kunjungan di atas 10.000 orang seperti sebelum pandemi COVID-19.
Destinasi Terbuka, Harapan Terbang Kembali
Beberapa rute internasional yang pernah aktif dari Bandara SMB II antara lain:
Palembang – Kuala Lumpur
Palembang – Singapura
Palembang – Jeddah (untuk jamaah umrah)
Herlan berharap maskapai yang sebelumnya melayani rute tersebut seperti AirAsia dan Saudia segera kembali beroperasi, serta adanya penambahan rute baru ke negara-negara seperti Thailand, Vietnam, bahkan Jepang atau Australia.
"Ini momentum emas. Kita harus siapkan SDM, destinasi, hospitality, dan sistem digitalisasi pariwisata lebih baik lagi," tambahnya.