pariwisata-kebudayaan

Muhammad Nasir Resmi Pimpin DKP 2024–2029, Siap Hidupkan Kembali Napas Budaya Palembang

Jumat, 16 Mei 2025 | 15:36 WIB
Wawako Palembang Lantik Pengurus DKP

 

KetikPos.com - Suasana hangat penuh semangat menyelimuti Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Jumat (16/5/2025), saat pengukuhan Pengurus Dewan Kesenian Palembang (DKP) Masa Bakti 2024–2029. Dalam acara sakral yang sarat makna budaya ini, Muhammad Nasir resmi dikukuhkan sebagai Ketua DKP setelah sebelumnya terpilih secara aklamasi.

Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, S.H., M.H., yang hadir langsung dalam prosesi pengukuhan, memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi DKP dalam menjaga denyut seni dan budaya di Kota Palembang.

“Dewan Kesenian Kota Palembang adalah mitra strategis pemerintah dalam membangkitkan semangat kebudayaan. Kesenian bukan hanya soal hiburan, tapi juga identitas. Palembang tidak akan berarti tanpa kebesaran budayanya,” ujar Prima Salam tegas.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam penyelenggaraan event budaya agar lebih relevan dan menarik bagi generasi masa kini. Terutama dalam perayaan-perayaan besar seperti Hari Jadi Kota Palembang, ia mendorong kolaborasi lebih luas antara pemerintah, seniman, dan institusi seperti Kodam II/Sriwijaya.

“Harapan kita, melalui kepengurusan baru ini, Palembang bisa kembali menyala sebagai kota budaya yang hidup, kreatif, dan berakar kuat pada sejarahnya,” tambahnya.

Ketua DKP terpilih, Muhammad Nasir, menyampaikan komitmen kuat untuk menghadirkan wajah baru DKP yang lebih aktif dan berdampak. Dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, ia bertekad mengawal program strategis yang menghidupkan kembali ruang-ruang kesenian dan menjadikannya bagian dari keseharian masyarakat.

“Kesenian tidak hanya tampil di panggung, tapi juga harus hidup di pasar, di sekolah, di ruang-ruang publik. Kami akan maksimalkan Gedung Kesenian Palembang dan titik-titik kreatif lain sebagai ruang ekspresi para seniman,” jelas Nasir.

Tak hanya itu, DKP juga akan fokus pada program pembinaan seniman muda, pelestarian seni tradisi, serta mendorong penguatan regulasi hukum agar kegiatan kesenian memiliki landasan hukum dan dukungan anggaran yang berkelanjutan.

“Seniman butuh tiga hal: akses, amunisi, dan aksi. Itulah yang akan kami perjuangkan agar tradisi tidak hanya dikenang, tapi diteruskan dan dikembangkan,” tutupnya penuh semangat.

Dengan kepemimpinan baru ini, Dewan Kesenian Palembang diharapkan mampu menjadi motor penggerak budaya yang lebih progresif dan adaptif, menjadikan Palembang tak sekadar kota sejarah, tetapi juga pusat inovasi seni di Sumatera Selatan.(***)

 

Tags

Terkini