KetikPos.com--Dari Balik Jeruji ke Panggung Gemilang: Saat Warga Binaan Tampil Memukau di Festival Raya PalembangCatwalk biasanya jadi tempat para model profesional memamerkan busana.
Tapi di Festival Gemilang Raya Palembang 2025, panggung itu diambil alih oleh perempuan-perempuan luar biasa—para warga binaan Lapas Perempuan (LPP) Kelas II A Palembang.
Bertempat di Benteng Kuto Besak (BKB), Minggu (23/6), suasana berubah syahdu ketika puluhan warga binaan melangkah percaya diri di atas runway, membawakan koleksi batik hasil karya tangan mereka sendiri. Bukan sekadar fashion show, ini adalah perayaan harapan dan bukti bahwa kreativitas bisa tumbuh bahkan dari balik jeruji.
Dua motif batik karya mereka—Campako Telok Belagak dan Bungo Beraes—resmi mendapat sertifikat Hak Cipta, sebagai bentuk pengakuan sah atas karya intelektual mereka. Sertifikat diserahkan langsung oleh Plt. Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Hendrik Pagiling, dan disaksikan oleh Kakanwil Ditjenpas Sumsel, Erwedi Supriyatno.
“Motif batik ini bukan sekadar desain. Ini adalah warisan budaya, ekspresi jiwa, dan bukti bahwa pembinaan benar-benar hidup di Lapas,” ujar Hendrik saat memberikan sambutan.
Kegiatan ini menjadi bagian spesial dari Festival Gemilang Raya Palembang 2025, dalam rangka HUT ke-1342 Kota Palembang. Hadir pula Ibu Wali Kota Palembang, Dewi Ratu Dewa, dan Ibu Wakil Wali Kota, Putri Azizah Rizki, yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas penampilan inspiratif warga binaan.
Tak hanya berjalan di atas catwalk, warga binaan juga menunjukkan bakat lain lewat penampilan musik yang menyentuh hati. Denting keyboard, alunan vokal, dan semangat mereka menyatu, menyampaikan satu pesan penting: “Kami bukan hanya narapidana. Kami juga manusia, seniman, ibu, dan pejuang harapan.”
Momentum ini menjadi penanda bahwa pemasyarakatan tak melulu tentang hukuman, tapi tentang pemulihan, kreativitas, dan martabat.
Dari panggung BKB, mereka tak sekadar melenggak-lenggok—mereka berjalan menuju masa depan yang baru, selangkah lebih dekat pada pengakuan, dan satu langkah lebih jauh dari stigma.