KetikPos.com - Tak sekadar kain bermotif indah, jumputan Palembang menyimpan proses panjang yang sarat seni dan ketelatenan. Dari benang-benang yang diikat rapat hingga warna yang meresap perlahan, semua dijalani dengan tangan terampil dan hati penuh rasa cinta pada budaya.
Di salah satu rumah produksi di kawasan Tangga Buntung, terlihat aktivitas para ibu rumah tangga yang tengah fokus membuat motif jumputan. Di tangan mereka, selembar kain putih polos diubah menjadi karya seni berwarna-warni.
“Kami mulai dari mencuci kain, lalu mengikat titik-titiknya dengan tali. Setelah itu baru dicelupkan ke pewarna alami atau sintetis,” ujar Ibu Rahma, salah satu pengrajin jumputan yang sudah berkarya lebih dari 20 tahun.
Proses pembuatan kain jumputan tidak sembarangan. Setelah proses pengikatan, kain dicelup ke dalam larutan pewarna panas. Warna-warna cerah seperti merah, ungu, hijau, dan kuning menjadi ciri khasnya. Untuk menjaga agar warna tidak mudah luntur, para pengrajin juga merendam kain dalam cairan khusus seperti cuka atau fiksatif warna.
“Kami pakai teknik lama, kadang bisa tiga hari untuk satu kain. Tapi hasilnya sepadan,” kata Ibu Ani, pengrajin lainnya.
Motif yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari melati, bintang beralih, hingga kembang jepri, semuanya dibuat secara manual. Tak heran jika setiap kain jumputan menjadi unik dan tak ada.(***)