pariwisata-kebudayaan

Menggores Warna, Menyulam Patriotisme" – Lomba Lukis & Mewarnai Pahlawan Sumsel Siap Digelar

DNU
Kamis, 26 Juni 2025 | 09:49 WIB
Topan Arifin gelar lomba mewarnai dan melukis (Doc)

Workshop Bela Diri Tradisional Kuntau, sebuah warisan budaya yang mulai langka.

Lukisan Pejabat untuk Lelang Bersejarah

Rencananya, pembukaan acara akan dilakukan langsung oleh Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, yang juga akan turut melukis di atas kanvas. Tak hanya sebagai simbolis, karya sang Wali Kota bersama sejumlah pejabat Pemkot akan dilelang pada Oktober mendatang—dengan hasil yang akan disalurkan untuk kegiatan sosial dan pengembangan seni budaya lokal.

Ruang Bebas, Jiwa Merdeka

Lokasi lomba pun dirancang dinamis. Peserta mewarnai akan mengisi lantai II museum dengan warna-warni imajinasi mereka, sementara peserta melukis diberi kebebasan memilih tempat di area pelataran museum yang teduh dan sarat nilai sejarah.

"Kami ingin memberi ruang pada kebebasan ekspresi. Para peserta bisa meresapi suasana museum, menjadikannya bagian dari karya," terang Taufan.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Tak sekadar lomba, kegiatan ini ditargetkan menjadi katalis ekonomi kreatif dan budaya, yang berdampak nyata bagi masyarakat. Potensi lahirnya perupa muda yang profesional, meningkatnya kunjungan museum, dan terbukanya peluang ekonomi melalui karya seni adalah harapan besar di balik kuas-kuas kecil para peserta.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tapi bagaimana sejarah dan nilai-nilai perjuangan diwariskan lewat ekspresi seni. Ini bisa membuka lapangan kerja baru, peluang usaha kreatif, hingga memperkuat identitas kota,” lanjut Taufan.

Patriotisme yang Dilukis Sejak Dini

Ketua Komite Seni Rupa DKP, Joko Susilo, menyebut bahwa lomba ini adalah pendekatan kreatif menanamkan semangat kebangsaan.

“Anak-anak tak hanya belajar menggambar, tetapi juga mengenal dan menghargai pahlawannya sendiri. Inilah cara kita menumbuhkan patriotisme dari usia dini,” ujarnya.

Akhir Kata: Sejarah Bukan untuk Dikenang, Tapi Diwarnai

Di tengah dunia yang terus berubah, Palembang memilih mengajarkan warganya—terutama generasi muda—untuk tak melupakan akar sejarahnya. Melalui coretan, warna, dan kreativitas, mereka diajak menyelami kisah dua tokoh besar: AK Gani dan Sultan Mahmud Badaruddin II, bukan sebagai figur masa lalu, tetapi sebagai inspirasi masa depan.

Sampai jumpa di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, 30 Juni 2025. Bawa kuasmu, bawalah cinta pada tanah air.

Halaman:

Tags

Terkini