pariwisata-kebudayaan

Kampung Lele Sematang Borang Juara Lomba Kreatif, Inisiator Kampung Dulmuluk Protes

Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:33 WIB
Kampung Lele Sematang Borang Juara Lomba Kreatif, Inisiator Kampung Dulmuluk Protes (Dok)

 

KetikPos.com-Dinas Pariwisata Kota Palembang menggelar acara puncak penganugerahan Lomba Kampung Kreatif VI Tahun 2025 di Hotel Ayola Palembang, Selasa (26/8).
Dari 18 kampung kreatif dari 18 kecamatan di Kota Palembang yang menjadi peserta, Dewan Juri menetapkan 11 pemenang lomba dari berbagai kategori.
Juara pertama jatuh kepada Kampung Lele, Kecamatan Sematang Borang, Juara Kedua Kampung Layangan dari Kecamatan Seberang Ulu Satu, dan Juara Ketiga Kampung Si Gemoy, Kecamatan Kalidoni.
Selanjutnya Juara Harapan 1 Kampung Pelangi Langturif Kecamatan Sukarami, Juara Harapan 2 Kampung Muaro Kecamatan Ilir Timur Tiga, dan Juara Harapan 3 Kampung Kuliner Syakyakirti dari Kecamatan Ilir Timur Satu.
Untuk Juara Kampung Favorite dianugerahkan kepada Kampung Kreatif Kain Jumputan, Kecamatan Jakabaring.
Terakhir kategori Kampung Berpotensi diberikan kepada Kampung Dulmuluk Kecamatan Seberang Ulu Dua, Kampung Senitam Kecamatan Plaju, Kampung Kreasi Rakyat Kecamatan Ilir Barat Satu, dan Kampung Senang Hati Care & Humanity, Kecamatan Alang-Alang Lebar.

Protes

Keputusan juri ini ternyata tidak diterima sepenuhnya oleh semua pihak. Rasyid Irfandi alias Pedo, inisiator Kampung Kreatif Dulmuluk, menyampaikan protes keras atas hasil penilaian tersebut.
Menurutnya, potensi Kampung Dulmuluk jauh lebih kuat dibanding beberapa kampung lain yang justru mendapat posisi juara utama.
“Yang juara 1 kampung lele… tidak ilmiah sekali,” keluh Pedo usai acara penganugerahan.

Ia menilai bahwa Kampung Dulmuluk memiliki keunggulan dari sisi sejarah dan nilai ilmiah, yang seharusnya menjadi daya tarik utama dalam pengembangan pariwisata.
Namun, menurutnya, aspek tersebut tidak mendapat perhatian serius dari dewan juri maupun pihak Pemerintah Kota Palembang.
“Kampung Dulmuluk sejarah dan ilmiahnya sangat kuat, tapi sulit sekali untuk diperhatikan. Seharusnya hal seperti ini bisa dihargai, bukan malah diabaikan,” ujarnya.
Bahkan menurut Pedo dia sempat melakukan protes dengan salah satu tim juri namun protesnya tidak ditanggapi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Kgs Sulaiman Amin menyampaikan mengucapkan selamat kepada kampung-kampung kreatif, pemenang Lomba Kampung Kreatif VI Tahun 2025.
“Kegiatan Lomba Kampung Kreatif ini untuk mendukung visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Ratu Dewa-Prima Salam, yaitu Palembang Berdaya Palembang Sejahtera dalam program Palembang Belagak. Dimana program ini salah satunya menciptakan kampung kreatif yang inovatif,” ujarnya di sela-sela penganugerahan para pemenang lomba, kemarin.
Dia menjelaskan kampung kreatif merupakan subsektor ekonomi kreatif yang tujuannya untuk menggali potensi kampung yang ada di Kota Palembang agar terlihat dan ter-ekspose.
“Kami harap nantinya kampung kreatif ini bisa menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat, khususnya wisatawan yang berkunjung ke Palembang,” tuturnya.
Untuk itu pihaknya menekankan kampung kreatif jangan seperti kampung aladin yang muncul saat lomba saja, tapi memang sudah ada aktivitasnya sejak lama.
Dikatakan, para tim juri melakukan tahapan penilaian sejak 2 bulan lalu, mulai dari pendaftaran, pemaparan peserta, hingga penilaian lapangan oleh para juri, termasuk juri-juri mistery guest yang datang sendiri, hingga 26 Agustus sebagai puncak acara penganugerahan.
Mereka adalah Ketua Dewan Juri sekaligus Budayawan Palembang, RM Ali Hanafiah, Kabid Destinasi Disbudpar Sumsel, Vita Sandra, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, Prof Dr Sri Rahayu, Sekjen Komite Ekonomi Kreatif Yudi Suhairi, Dosen ITB Dr Muh Juliansyah Putra, dan perwakilan dari media Sumatera Ekspres. Turut hadir dalam peninjauan Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Palembang, Maulidia Wahyuni dan tim.

Sulaiman melanjutkan tema kampung kreatif harus menawarkan ide dan inovasi. "Karena kita menggali ide dan inovasi setiap kampung, kemudian melihat bagaimana fasilitas umum (working space/fasum), Sapta Pesona, aktivitas masyarakat (gotong royong memajukan kampung), adat budaya atau tradisi, dan lain-lain," paparnya.

Andivedo inisiator Kampung Dulmuluk (Dok)

 Dari aspek-aspek inilah, tim juri yang berasal dari unsur akademisi, komunitas dan ekonomi kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, budayawan/sejarawan, media massa menetapkan para pemenang sesuai kategorinya.
"Ke depan kami akan terus mencari lagi potensi-potensi kampung kreatif di Kota Palembang sehingga semakin banyak destinasi wisata baru yang dapat dikunjungi," katanya.
Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi diwakili oleh Asisten 2 Setda Kota Palembang, Kemas Isnaini Madani menyampaikan Lomba Kampung Kreatif tahun ini menjadi tahun ke enam penyelenggaraan, sejak tahun pertama dimulai pada 2020.
"Tahun 2019 kita mendapat predikat kota kreatif nasional, saat ini hanya ada 4 kota. Dua Kota, salah satunya Kota Palembang saat ini kami memanfaatkan Lomba Kampung Kreatif untuk menambah lebih banyak destinasi wisata baru.
Karena kita merasa memiliki potensi bukan hanya sekelas provinsi saja, tetapi juga kancah nasional," ungkapnya.
Saat itu, jumlah destinasi wisata di Kota Palembang banya sekitar 70-an. Didukung sub sektor ekonomi kreatif berjumlah 17-an.
“Sekarang jumlahnya tentu terus bertambah. Tahun ini saja kita banyak potensi kampung kreatif-nya dari peserta-peserta lomba,” tuturnya.
Khususnya kepada para pemenang, harapannya bisa “dikeroyoki” OPD teknis terkait untuk menambah fasilitas-fasilitasnya, memberikan pembinaan, termasuk peran dari program CSR perusahaan agar lebih maju lagi.

“Tentu ini menjadi PR kita semua. Setelah mendapatkan reward atau predikat juara kampung kreatif, kita ingin tidak selesai di sini saja, tapi bisa berkembang dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Tags

Terkini