Gotong royong masyarakat
Adat budaya dan tradisi
“Ke depan, kami akan terus mencari potensi kampung kreatif di Palembang agar destinasi wisata makin beragam,” tambahnya.
Kenapa Pilihan Ini Kontroversial?
Identitas Budaya: Pemenang dianggap tidak merepresentasikan ikon Palembang.
Fokus Penilaian: Apakah lomba lebih menitikberatkan ekonomi kreatif daripada daya tarik wisata?
Ekspektasi Publik: Masyarakat berharap muncul kampung tematik berbasis tradisi Palembang, seperti Dulmuluk, songket, atau kuliner khas.
Viral di Media Sosial
Hingga kini, tagar #KampungLele dan #KampungGemoy masih jadi bahan perbincangan. Banyak yang membuat meme hingga parodi terkait ide “wisata lele” dan “ikon baru Palembang”.
Diskusi Besar
Polemik ini membuka diskusi besar: Apakah pariwisata kreatif harus berbasis budaya lokal, atau boleh mengusung inovasi tanpa identitas daerah?
Seperti diketahui, Dinas Pariwisata Kota Palembang menggelar acara puncak penganugerahan Lomba Kampung Kreatif VI Tahun 2025 di Hotel Ayola Palembang, Selasa (26/8).
Dari 18 kampung kreatif dari 18 kecamatan di Kota Palembang yang menjadi peserta, Dewan Juri menetapkan 11 pemenang lomba dari berbagai kategori.
Juara pertama jatuh kepada Kampung Lele, Kecamatan Sematang Borang, Juara Kedua Kampung Layangan dari Kecamatan Seberang Ulu Satu, dan Juara Ketiga Kampung Si Gemoy, Kecamatan Kalidoni.
Selanjutnya Juara Harapan 1 Kampung Pelangi Langturif Kecamatan Sukarami, Juara Harapan 2 Kampung Muaro Kecamatan Ilir Timur Tiga, dan Juara Harapan 3 Kampung Kuliner Syakyakirti dari Kecamatan Ilir Timur Satu.
Untuk Juara Kampung Favorite dianugerahkan kepada Kampung Kreatif Kain Jumputan, Kecamatan Jakabaring.
Terakhir kategori Kampung Berpotensi diberikan kepada Kampung Dulmuluk Kecamatan Seberang Ulu Dua, Kampung Senitam Kecamatan Plaju, Kampung Kreasi Rakyat Kecamatan Ilir Barat Satu, dan Kampung Senang Hati Care & Humanity, Kecamatan Alang-Alang Lebar.
Namun, keputusan juri ini ternyata tidak diterima sepenuhnya oleh semua pihak. Rasyid Irfandi alias Pedo, inisiator Kampung Kreatif Dulmuluk, menyampaikan protes keras atas hasil penilaian tersebut.
Menurutnya, potensi Kampung Dulmuluk jauh lebih kuat dibanding beberapa kampung lain yang justru mendapat posisi juara utama.