pariwisata-kebudayaan

Pemprov Sumsel Gelar Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno, Teguhkan Komitmen Jaga Warisan Budaya

Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:49 WIB
Sekdaprov Sumsel Edward Chandra

 

KetikPos.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) kembali meneguhkan komitmennya dalam menjaga warisan budaya bangsa. Hal ini diwujudkan melalui Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno bertema “Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Menyelamatkan Naskah Kuno melalui Konservasi dan Alih Media” yang digelar di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (28/8/2025).

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, MH, yang membuka acara secara resmi menegaskan bahwa kebesaran suatu bangsa tidak hanya diukur dari kemajuan ekonomi dan teknologi, tetapi juga dari keberhasilan melestarikan sejarah, budaya, dan peradaban.

“Bangsa kita memiliki keragaman budaya yang merupakan aset tak ternilai. Salah satunya adalah naskah kuno yang menyimpan pengetahuan, nilai luhur, dan identitas bangsa. Tugas kita adalah melestarikannya agar tidak punah,” ujar Edward.

Menurutnya, tantangan dalam menjaga naskah kuno cukup besar. Banyak manuskrip yang rapuh dimakan usia, tinta memudar, bahkan terancam hilang karena minimnya perawatan dan rendahnya kesadaran masyarakat.

Sebagai langkah nyata, Pemprov Sumsel telah menggulirkan program pelestarian yang selaras dengan Program Strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel poin ke-8, yakni mewujudkan Sumsel religius, toleran, dan berbudaya melalui pelestarian Aksara Ulu serta penguatan nilai kebangsaan dan kearifan lokal.

Edward menekankan, sosialisasi ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian penting dari upaya menjaga jati diri bangsa. Ia berharap keterlibatan masyarakat dapat memperkuat gerakan pelestarian ini.

“Pelestarian naskah kuno adalah kontribusi strategis dalam membangun daerah yang religius, berbudaya, dan berkarakter. Ini harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” tegasnya.

Dengan kegiatan ini, Pemprov Sumsel berharap generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya, sekaligus menjadikannya pijakan dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, M. Zaki Aslam, menjelaskan bahwa tema sosialisasi dipilih untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat. Menurutnya, naskah kuno merupakan warisan yang sangat berharga, namun kondisinya semakin rentan jika tidak segera dilakukan konservasi dan alih media.

Zaki menuturkan, konservasi berarti menjaga dan merawat naskah kuno agar tetap lestari secara fisik. Sementara alih media bertujuan memindahkan isi naskah ke bentuk digital sehingga lebih tahan lama, mudah dipelajari, dan dapat diakses oleh generasi mendatang.

Ia menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, memberikan pengetahuan teknis tentang konservasi, serta mendorong alih media digital. “Harapannya, terbentuk jejaring kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sehingga warisan berharga ini dapat lestari sepanjang masa,” pungkas Zaki.(***)

Tags

Terkini