KetikPos.com – Siapa bilang anak-anak hanya bisa membaca puisi dengan suara lantang tapi kaku? Di ajang Al Furqon Fantastic Competition 2025, peserta lomba baca puisi tingkat sekolah dasar justru tampil penuh penghayatan hingga membuat juri terkesima.
Ketua pelaksana, Desriansyah STP, mengatakan kompetisi ini memang dirancang bukan hanya untuk adu akademik, tapi juga sebagai panggung kreativitas.
“Kami ingin anak-anak punya ruang berekspresi, entah lewat olahraga, seni, maupun sastra. Dari SD ada 468 peserta ikut serta, sementara dari SMP mencapai 616 peserta,” ujarnya, Senin (8/9).
Yang mengejutkan, mutu lomba baca puisi tahun ini jauh meningkat dibanding tahun lalu. Anak-anak tidak sekadar membaca, tetapi benar-benar memahami isi puisi.
“Suasana bacaan mereka hidup. Rasanya seperti mendengar penyair itu sendiri berbicara,” tambah Desriansyah.
Hal senada disampaikan juri lomba dari Yes’R Entertainment, Suci Citra Resmitha SE atau akrab disapa Kak Uci.
Menurutnya, ekspresi wajah, intonasi, dan ritme para peserta membuat dewan juri terkesima.
“Mereka paham betul isi puisi. Dari ekspresi, kita bisa merasakan getaran emosinya,” katanya sambil tersenyum.
Kak Uci menjelaskan, hakikat puisi tidak bisa dilepaskan dari empat komponen, salah satunya adalah feeling atau nilai rasa. “Justru dari nilai rasa itulah kita menangkap arti terdalam dari puisi. Dan tahun ini, anak-anak membuktikan mereka bisa menyelaminya,” ungkapnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tafsir puisi memang selalu relatif.
“Setiap pembaca punya pemahaman berbeda. Tapi daya cipta itu tetap paling dimengerti oleh penyairnya sendiri,” tutur Kak Uci.
Dengan antusiasme yang terus tumbuh, Al Furqon Fantastic Competition tak hanya jadi arena lomba, tapi juga ladang lahirnya generasi muda pencinta sastra dan seni.
Laporan: Anto Narasoma