pariwisata-kebudayaan

Meriah di Gedung Kesenian: Festival Budaya Palembang 2025 Jadi Panggung Kebanggaan Warisan Leluhur

Jumat, 3 Oktober 2025 | 07:59 WIB
Salah satu peserta festival budaya 2025 di gedung kesenian (Dok)


KetikPos.com, Palembang– Aroma sakral tipis, denting gendang rodat, dan lantunan syair klasik menyatu di Gedung Kesenian Palembang di Jalan Rumah Bari, Bukit Kecil.

Dari panggung, suara peserta mendendangkan Syair Burung Nuri dengan irama Selendang Delima. Penonton terhanyut, beberapa bahkan menitikkan air mata.
Inilah suasana Festival Budaya Palembang 2025, sebuah perhelatan tahunan yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Palembang sejak 1–2 Oktober 2025. Ajang yang sudah masuk tahun kelima ini bukan sekadar lomba, melainkan perayaan identitas: menghidupkan lagi syair, syarofal anam, dan rodat yang nyaris terlupakan oleh generasi muda.
Dari Syair Perang Menteng hingga Rodat
Festival tahun ini menghadirkan tiga cabang lomba: Dendang Syair, Syarofal Anam, dan Rodat.
Untuk lomba Dendang Syair, naskah klasik seperti Syair Perang Menteng dan Syair Burung Nuri dihidupkan kembali dengan irama khas Palembang: Hiasan dan Nenggung Mato.
“Setiap syair itu bukan sekadar teks, tapi jejak sejarah dan doa. Ketika anak-anak muda melantunkannya, seakan-akan kita kembali ke masa kejayaan Palembang,” ungkap Vebri Al Lintani, budayawan sekaligus koordinator dewan juri didampingi juri festival ini, Isnayanti.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menggali dan lebih menghidupkan seni tradisi Palembang yang terancam punah," tambah Irfan Kurniawan, Ketua Program Dewan Kesenian Palembang yang juga menjadi juri.
Panggung Budaya, Ruang Pertemuan
Festival ini juga menjadi titik temu berbagai pihak: dari pejabat pemerintah, perwakilan Kesultanan Palembang Darussalam, hingga masyarakat 18 kecamatan yang mengirimkan wakilnya. Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Septa Marus, menyebut acara ini sebagai bagian dari strategi besar “Palembang Belagak”, untuk mendukung visi “Palembang Berdaya, Palembang Sejahtera.”
“Kami ingin budaya ini kembali dekat dengan rakyat. Bukan hanya untuk dilihat, tapi untuk dirayakan bersama,” katanya.

Pembukaan festival budaya 2025 di Gedung Kesenian (Dok)

Lebih dari Kompetisi
Selain hadiah dan sertifikat, festival juga menyiapkan apresiasi unik: penghargaan untuk pendukung paling heboh. Dewan juri bahkan menyiapkan sesi coaching clinic untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap esensi tradisi yang mereka bawakan.
Mewakili Wali Kota, Staf Ahli Bidang Keuangan, Pendapatan, Hukum & HAM, Edison, menegaskan makna festival ini.
“Bukan semata soal juara, tapi bagaimana generasi muda bangga dengan warisan budayanya sendiri,” tegasnya.
Warisan yang Kembali Berjaya
Di tengah modernisasi dan derasnya budaya populer, Festival Budaya Palembang hadir sebagai pengingat bahwa akar tradisi tetap penting. Dari syair hingga tepuk rodat, setiap irama adalah warisan yang masih hidup—dan kini kembali bergaung di tanah kelahirannya.

Tags

Terkini