pariwisata-kebudayaan

Dari Panggung Seni untuk Negeri: Sumpah Pemuda di Gedung Kesenian Palembang Menyalakan Api Persatuan dan Budaya

Sabtu, 1 November 2025 | 00:01 WIB
Dari Panggung Seni untuk Negeri: Sumpah Pemuda di Gedung Kesenian Palembang Menyalakan Api Persatuan dan Budaya (Dok)

KetikPos.com, Palembang — Suara kendang menggema di Gedung Kesenian Palembang, mengiringi langkah para penari yang berputar anggun di bawah cahaya temaram.

Tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, gedung bersejarah itu menjelma menjadi ruang perjumpaan lintas generasi — tempat di mana semangat perjuangan, karya, dan budaya menyatu dalam harmoni.
Dengan mengusung tema “Bersatu, Berkarya, dan Berbudaya,” acara ini tidak hanya memperingati sejarah, tetapi juga menyalakan kembali semangat muda yang hidup dalam denyut kebudayaan Sumatera Selatan.

Kolaborasi Seni: Bahasa Persatuan yang Tak Pernah Usang
Pementasan dibuka dengan kolaborasi apik antara musik tradisi, tari, dan pembacaan puisi. Irama alat musik daerah berpadu dengan suara penyair yang melantunkan kata-kata kebangsaan — menggugah rasa bangga di dada setiap hadirin.
“Datang berkumpul di gedung kesenian,
Suara musik berpadu nada.
Sumpah Pemuda jadi pegangan,
Satu nusa, bangsa, dan bahasa kita!”
Tepuk tangan riuh menandai betapa seni masih menjadi bahasa paling jujur untuk menyatukan perbedaan.

Hadirnya Para Tokoh dan Penjaga Seni Daerah

Peringatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh pemerintahan, budaya, dan komunitas seni.
Di antara tamu kehormatan tampak Sekretaris Dinas Kebudayaan Palembang Septa Marus mewakili Walikota, Kepala BPK Wilayah VI Kristanto Januardi, Kabid Kebudayaan Disbudpar Sumsel Saptono, dan Kabid Destinasi Dispar Palembang M. Fahmi.
Selain itu hadir pula tokoh-tokoh penting dunia kesenian:
Vebri Julian (Kwarcab Palembang)
Abah Fajri mewakili Ketua DKSS
Vebri Alintani (Ketua Kobar IX)
KGS Riduan (Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang)
M. Fitriansyah (Ketua Kawan Lama)
Cece (Ketua Gong Sriwijaya)
Acara juga mendapat dukungan dari para pembina seperti Singgih Winarno dan Ali Goik, serta pengurus Dewan Kesenian Palembang (DKP):
Faldi Lonardo (Sekretaris), Irfan Kuniawan (Ketua Program), dan para Ketua Komite Seni:
Joko Susilo – Komite Seni Rupa
Mohamad & Caca – Komite Musik
Salwa Pratiwi – Komite Tari
Indah Rizki Ariani Mujyaer – Komite Sastra

Dari kalangan akademisi turut hadir perwakilan dari HISKi Sumsel, Universitas Tridinanti (Lulu, M.Pd beserta mahasiswa), serta Wakil Rektor Universitas Kader Bangsa Dr. Hendra Sudrajat.

Kolaborasi seniman membuat suasana peringatan Sumpah Pemuda semakin menggelora (Dok)
a

Puisi dan Pantun: Cermin Jiwa Bangsa

Bagian paling menyentuh malam itu adalah parade pembacaan puisi bertema perjuangan, cinta tanah air, dan nilai budaya.
Vebri Alintani membacakan puisi karyanya sendiri "Puisi Ikrar itu", Anto Narasoma dengan puisinya “Sumpah Serapah”, Indah Rizki Ariani Mujyaer dengan “Guru yang Pensiun”, Dr. Hendra Sudrajat dengan “Satu Suara di Tepian Musi”, serta Salwa Safitri yang membawakan “Mati Muda” karya Soe Hok Gie — semuanya menghadirkan energi emosional yang menggetarkan ruangan.
Seni bicara dalam diam; setiap bait puisi menjadi doa dan pengingat bahwa persatuan bukan sekadar kata, tetapi karya yang terus dihidupi.

Generasi Muda: Pewaris dan Penjaga Warisan

Semangat muda begitu terasa dengan tampilnya para Duta dan Ikon Pelajar Sumatera Selatan:
Duta Pelajar Sumsel, Duta Bastra Universitas PGRI Palembang, Duta Pelajar Remaja Nusantara, Icon Gadis Wisata Musi, hingga Best Attitude Wisata Musi.
Kehadiran mereka melambangkan bahwa generasi penerus bangsa tidak hanya berprestasi, tetapi juga mencintai budaya dan pariwisata daerahnya.
Para Putra-Putri Pariwisata Sumsel serta mahasiswa magang dari Universitas PGRI Palembang ikut berperan aktif menyukseskan acara ini — membuktikan bahwa semangat gotong royong masih hidup dalam diri para pemuda.
Dalam sambutannya, Septa Marus menyampaikan pesan mendalam:
“Pemuda adalah ujung tombak perubahan. Melalui seni dan budaya, kita memperkuat jati diri bangsa. Inilah makna sejati dari bersatu, berkarya, dan berbudaya.”

 

Suasana peringatan Sumpah Pemuda di Gedung Kesenian (Dok)

 

Halaman:

Tags

Terkini