Sebagai bagian dari kegiatan, tim PKM Universitas PGRI Palembang menyerahkan perangkat hibah produksi digital berupa kamera, tripod, lighting, dan mikrofon clip-on.
Semua itu menjadi “senjata baru” para pemain Dulmuluk dalam menembus batas panggung. Kini, panggung kayu di Gandus telah disulap menjadi studio mini yang penuh ide dan semangat baru.
Pendanaan kegiatan ini didukung oleh Hibah PKM Kemdikbudristek (BIMA – Direktorat Kemdiktisaintek), dan diakhiri dengan pembentukan Tim Digital Sanggar Harapan Jaya yang bertugas mengelola media sosial dan produksi konten secara berkelanjutan.
???? “Digitalisasi Bukan Ancaman, Tapi Nafas Baru”
Acan berharap, program ini menjadi model inspiratif pemberdayaan seni tradisional di era digital.
“Banyak yang mengira digitalisasi akan mematikan tradisi. Justru sebaliknya — dengan cara baru, tradisi bisa menjangkau lebih banyak orang,” ujarnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta LP2MK Universitas PGRI Palembang.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kampus tak hanya berperan di ruang akademik, tapi juga di pusat denyut budaya masyarakat.
????️ Menghidupkan Warisan, Menyapa Dunia
Kini, Dulmuluk Harapan Jaya bukan lagi sekadar tontonan di panggung Gandus, tapi sudah menjadi konten inspiratif lintas generasi.
Dari layar ponsel, suara syair lama kembali bergema — membuktikan bahwa warisan budaya bukan untuk disimpan, tapi untuk dihidupkan kembali, satu video demi satu video.
“Kami percaya, setiap tapak budaya yang disentuh digital akan menemukan panggung barunya,” tutup Hasan penuh keyakinan.
✨ Catatan Redaksi:
Dulmuluk adalah teater tradisional khas Palembang yang memadukan syair Melayu, kisah Islam, dan humor rakyat. Upaya Sanggar Harapan Jaya bersama Universitas PGRI Palembang menjadi tonggak baru bagaimana seni tradisi bisa bertransformasi tanpa kehilangan jati dirinya — dari panggung ke platform, dari tepuk tangan ke tap screen.