pariwisata-kebudayaan

Hari Kedua Pekan Seni 2025: Sastra Mengalun, Musik Menggelegar, Panggung Hiburan Meriahkan Lawang Borotan

Rabu, 26 November 2025 | 10:26 WIB
Hari kedua, malamnya diisi panggung hiburan (Dok)

 

KetikPos.com, Palembang — Hari kedua Pekan Seni 2025 menghadirkan dinamika berbeda di Lawang Borotan. Jika malam pembukaan dipenuhi semangat perayaan, maka Selasa (18/11) ini suasana berubah menjadi lebih intim di pagi hari saat Komite Sastra mengambil alih panggung edukasi. Menjelang sore, Komite Musik menghidupkan ruang dengan nada-nada eksperimental dan diskusi musik, sebelum akhirnya malam hari kembali dibuka dengan riuhnya hiburan dari berbagai komunitas seni kota.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), M. Nasir, terlihat berdiskusi dengan Sekretaris DKP Faldy dan Ketua Panita Pelaksana Pekan Seni 2025, Cheirman serta Ketua program Irfan Kurniawan bersama anggotanya, M Fitriansyah.

Acara ini bukan sekadar festival. Bagi mereka, Pekan Seni adalah ruang besar untuk mempertemukan seniman lintas generasi, lintas disiplin, dan lintas latar budaya.

Menulis dan membaca puisi ratu sinuhun (Dok)

Komite Sastra: Pagi yang Penuh Kata, Irama, dan Penghayatan

Sejak pukul 08.00, peserta dari berbagai sekolah, komunitas, dan pegiat literasi mulai memadati area registrasi. Sesi dibuka dengan doa, lalu sambutan dari Ketua DKP M. Nasir yang menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi kebudayaan.

“Sastra adalah rumah kepekaan. Melalui kata, kita belajar merasakan dan memahami,” ujar Nasir membuka kegiatan.

Materi inti diisi oleh Anwar Putra Bayu dan Ervan Fajrulah, dua penulis dan pendidik sastra yang telah lama berkecimpung dalam dunia kepenulisan. Peserta diajak memahami hakikat puisi, unsur-unsurnya, hingga praktik menulis dan membacakan karya. Termasuk, puisi yang ditulis selama workshop, bertemakan Ratu Sinuhun. Dipandu, moderator Heri Mastari, workshop berjalan seru dan membuat peserta terhanyut dan serius.

Sesi yang paling menyita perhatian adalah latihan pembacaan puisi, di mana peserta belajar teknik intonasi, ekspresi, serta pendalaman makna. Beberapa peserta bahkan berhasil memukau narasumber dengan keberanian dan penghayatannya.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan sesi foto yang merekam wajah-wajah puas dan bersemangat.

Membedah lagu ratu sinuhun di komite musik (Dok)

Komite Musik: Nada Baru, Energi Baru

Memasuki pukul 14.00, giliran Komite Musik mengisi panggung edukasi. Setelah pembukaan, doa, dan menyanyikan Indonesia Raya serta Mars DKP, sesi dilanjutkan dengan sambutan Sekjen DKP dan Ketua Komite Musik.

Dinas Kebudayaan, melalui sambutan resminya, memberikan apresiasi atas keberagaman kegiatan hari kedua.

Halaman:

Tags

Terkini