Salah satu sesi yang mendapat perhatian adalah Workshop Lagu “Ratu Sinuhun”, yang menghadirkan Ali Goik sebagai pencipta, Dr. Dedi Irwanto, M.Sn sebagai budayawan, serta Dr. (K) Silo Siswanto, M.Sn sebagai akademisi dan komposer. Mereka menjelaskan filosofi lagu, komposisi musik, dan perjalanan kreatifnya.
Sebelumnya, panggung dihangatkan oleh penampilan Iwan Pal 5 dan Ali Goik, yang membuat suasana semakin hidup. Kegiatan ditutup dengan performa dari Pure Team, membawa energi menutup sore hari menuju malam hiburan.
Dipandu Putri Riana, diskusi berjalan mengalir dan seru. Ketua Komite dalam sambutannya mengemukakan bahwa melalui sesi ini diharapkan ada pemahaman dan tumbuh satu pernghargaan sekaligus memupuk rasa bangga melalui musik terhadap jasa-jasa Ratu Sinuhun.
Sekretaris DKP, Faldy LOnardo dalam sambutananya antara lain menyambut dan merespon serta mengapreasi karya-karya musisi Palembang, terutama yang mengangkat kearifan lokal. Kearifan lokal harus terus dijaga, kalau memungkinkan dipadu dengan unsur kekinian, sehingga tetap bisa diterima oleh meraka yang muda-muda dan akan menggawangi seni tradisi di masa mendatang.
Panggung Hiburan: Malam yang Berdenyut dengan Kreativitas Anak Muda
Mulai pukul 19.00, panggung hiburan kembali menjadi pusat keramaian. Sejumlah komunitas seni, band, serta penyair tampil bergantian, membuat kawasan Lawang Borotan padat oleh penonton.
Di antara penampil yang menyemarakkan malam adalah:
Sanggar Cakra Kinara dengan tari kreasi energik
Samuel Project
Paraside City
Puisi oleh Syarifah Akifa Nayla dengan tema ratu sinuhun.
RMK, The Romans, dan PAL 7
Grup musik Bangkot dan ditutup oleh pena,pilam Shelter 12
Setiap penampilan membawa warna berbeda, dari nuansa pop, rock, hingga balutan sastra dan teaterikal. Sorakan dan tepuk tangan terdengar nyaris tanpa jeda.
Ketua Panpel Pekan Seni 2025, Cheirman, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat.