pariwisata-kebudayaan

Mesjid Istiqlal, Butuh 17 Tahun Pembangunan di Bekas Benteng Frederick Hendrik, HUT-nya 22 Februari

DNU
Rabu, 22 Februari 2023 | 16:30 WIB
Istiqlal, Butuh 17 Tahun Pembangunan di Bekas Benteng Frederick Hendrik. Berhadapan dengan gereja katedral yang sudah ada terlebih dahulu. (tangkapan layar Instagram #mesjid istqilal)

Masjid Istiqlal juga tercatat sebagai masjid terbesar ke-6 di dunia.

Meski didirikan sebagai tempat ibadah umat Islam di Indonesia, Masjid Istiqlal ini sebagai simbol dan kebanggaan bangsa Indonesia setelah merdeka dari belenggu penjajahan.

Sejarah Istiqlal

Dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal, Rabu, 22 Februari 2023, impian membangun sebuah masjid yang dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sebenarnya sudah ada setelah Indonesia merdeka pada 1945.

KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama RI pertama dan beberapa Ulama mengusulkan untuk mendirikan Masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia.

Pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Menteri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan.

Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut
H Tjokroaminoto menyampaikan rencana pembangunan masjid pada Ir. Soekarno.

Ternyata usulan tersebut mendapatkan sambutan hangat dan akan mendapat bantuan sepenuhnya dari Presiden Ir. Soekarno.

Pada tahun 1954 H. Tjokroaminoto diangkat menjadi kepala bagian teknik pembangunan Masjid Istiqlal, dan juga menjadi ketua dewan juri untuk menilai sayembara maket Istiqlal.

Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.

Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar.

Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan.

Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif.

Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.

Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali.

Halaman:

Tags

Terkini