pariwisata-kebudayaan

ICMI Sumsel Gagas Seminar dan Festival Candi Bumiayu

DNU
Senin, 26 Juni 2023 | 08:32 WIB
Seminar dan festival candi bumiayu angkat tema simbol toleransi sejak Sriwijaya. bertempat di Kompleks Candi Bumiayu, PALI. (dok)

KetikPos.com -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumsel menggagas seminar dan festival Candi Bumiayu.

Kegiatan ini direncanakan akhir tahun dengan melibatkan berbagai stakeholder di Sumsel.

Demikian disampaikan Sekretaris ICMI Sumsel Dr Bahrul Ilmi Yakub, SH, MH, seusai diskusi terbatas di sekretariat ICMI Sumsel Jumat (23/6/2023).

Baca Juga: ICMI Sumsel Ajak Beberapa Pihak Terkait Bahas Keberlanjutan Masjid Sriwijaya

Diskusi ini sendiri diikuti Dr Erwan Suryenagara, MSn, peneliti Sriwijaya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PALI Novi Febriyanti, ST, MT.

Diangkatnya Candi Bumiayu ini, menurut Bahrul, karena candi ini menggambarkan ikon toleransi beragama yang telah hidup sejak zaman Sriwijaya.

"Ini perlu menjadi bahan renungan bersama agar dapat diaktualisasikan dalam kehidupoan di era kini," ujarnya.

Baca Juga: ICMI Sumsel Rekomendasikan Pesantren Al Zaytun Ditutup

Sementara Dr Erwan Suryanegara mengungkapkan bahwa Candi Bumiayu memang memiliki kelebihan dibanding tinggalan lainnya.

"Candi Bumiayu yang terdapat di PALI adalah candi hindu namun di damalamnya juga terdapat simbol-simbol Budha. Sehingga dapat diasumsikan bahwa saat itu ada saling terima antara Hindu dan Budha. Karenanya, dapat kita ambil kajian bahwa sejak saat itu, toleransi beragama sudah ada dan terjalin dengan baik. Ini tergambar dari candi-candi di Bumiayu yang merupakan peninggalan Sriwijaya," ujarnya.

Selain iu, lanjutnya, diduga Candi Bumiayu ini basecamp latihan tempur tentara Sriwijaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata PALI Novi Febriyanti mengungkapkan bahwa festival serupa pernah dilaksanakan di PALI.

Baca Juga: Rangkaian Kunjungan Menlu, Candi Prambanan Jadi Lokasi ASEAN Tourism Forum

Namun ke depannya, tentu dengan fokus dan bentuk yang berbeda. "Siap dilaksanakan dengan berbagai alternaif pendanaan. Mungkin dengan APBD atau bisa juga dengan CSR perusahaan-perusahaan setempat. Atau kombinasi keduanya," ujarnya.

Untuk teknis, Erwan Suryenagara memaparkan bahwa bentuk kegiatan yang dilakukan bisa berupa seminar dengan menghadirkan narasumber kompeten dari lokal hingga nasional.

Halaman:

Tags

Terkini