KetikPos.com -- Sedekah serabi adalah adat khas Empat Lawang yang digunakan oleh masyarakat untuk memasang atau membayar nazar atau niat bisa juga untuk ritual pengobatan.
Misalnya jika seseorang ada satu niat untuk sedekah serabi jika niatnya terkabul, maka dia akan membayarnya. Jika tidak, akan menjadi ganjalan, seolah-olah dia merasa berutang terus.
Sulton selaku Ketua Lembaga Adat, menyatakan masyarakat Empat Lawang patut berbangga karena memiliki kearifan lokal yang luhur seperti sedekah serabi.
“Sedekah serabi adalah kearifan lokal yang dibuat oeh para puyang. kearifan yang selalu mengajak kita untuk selalu bersyukur dan mengingat yang Maha Kuasa,” ujar Mang Sulton.
Selaku ketua adat, Sulton telah membuat program-progra pelestarian adat dan seni budaya.
“Kami sudah mencoba menggerakkan program pelestarian adat sedekah serabi dan kesenian seperti dzikir, jidur dan tradisi lisan di beberapa dusun di Empat Lawang,” papar Sulton.
“Sedekah serabi adalah adat khas Empat Lawang yang digunakan oleh masyarakat untuk memasang atau membayar nazar atau niat. Misalnya jika seseorang ada satu niat untuk sedekah serabi jika niatnya terkabul, maka dia akan membayarnya. Jika tidak, akan menjadi ganjalan, seolah-olah dia merasa berhutang terus’, kata Vebri Alintani.
Petunggu dan Nazar
Menurut Vebri yang berasal dari Desa Simpangperigi ini, sedekah serabi ada dua macam, yakni sedekah serabi petunggu untuk pengobatan dan sedekah serabi untuk nazar.
“Sedekah serabi petunggu sudah sangat jarang dikerjakan oeh masyarakat, karena terkait dengan kepercayaan puyang. Namun sedekah serabi untuk membayar niat seperti yang dilaksanakan hari ini, masih cukup sering dihelat oleh masyarakat. Sepengetahuan tradisi ini hanya dilakukan oleh masyarakarat Empat Lawang. Mungkin di tempat lain ada, namun tidak semasif di Empat Lawang’, ujar Vebri.
Ditambahkan Vebri, pada tahun 2019, sedekah serabi telah menjadi program khusus kabupaten Empat Lawang dalam festival sedekah serabi.
“Salah satu langkah pelestarian, Pemkab Empat Lawang telah membuat Festival Sedekah Serabi yang dimeriahkan dengan kegiatan seni tradisi seperti dikir, jidur, kuntao dan rejung pada 2019.
Sayangnya, di tahun berikut wabah Covid 19 melanda. Sehingga festival tersebut pun tak terlaksana
"Saya berharap, semoga program baik itu dapat dilanjutkan sehingga festival sedekah serabi dapat menjadi ikon budaya dan wisata Empat Lawang,” tambah Vebri bersemangat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Empat Lawang Jhon Heri, menyatakan, bahwa sedekah serabi tak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Empat Lawang.
“Saya sendiri mengalami, sebelum lulus sekolah, orangtua saya mengadakan sedekah serabi. Begitu juga ketika saya lulus sekolah”, kata Jhon Heri.