KetikPos.com -- Lomba bidar sejak dahulu memang digelar di Sungai Musi. Menjadi hiburan tersendiri bagi warga Palembang.
Biasanya digelar bersamaan dengan acara Agustusan, atau saat memperingati Hari Kemerdekaan.
Beberapa waktu lalu, pernah digelar berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Atau pasca lebaran. Saat pandemi covid-19, malah sempat ditiadakan.
Lomba bidar (perahu tradisional) yang biasanya digelar saat peringatan Agustusan, memang pernah digelar pasca lebaran.
Meski demikian, ribuan warga Palembang dan berbagai daerah di Sumsel memadati seputar Benteng Kuto Besak (BKB) dan Jembatan Ampera, tempat digelarnya perlombaan tersebut.
Selain lomba perahu bidar, panitia juga biasanya menggelar parade kapal hias. Untuk bidar, beberapa instansi kerap langganan juara. Seperti Pelindo, PT Pusri dan Indofood. Juga beberapa instansi serta perwakilan kabupaten.
Antusiasme masyarakat biasanya tampak terlihat dengan kehadiran mereka di lokasi acara. Sepanjang pagar pembatas plaza dipenuhi warga dari berbagai penjuru dalam wilayah Kota Palembang. Sebagian besar mereka mengaku cukup merindukan lomba-lomba perahu hias dan bidar yang hanya dapat dinikmati setahun sekali ini.
Wati, salah satunya. Warga asal Sekip ini berencana akan datang bersama keluarga dan sejumlah tetangganya untuk menyaksikan lomba tersebut secara langsung.
Lomba bidar dan perahu hias memang bukan hal asing di kalangan masyarakat Palembang. Perlombaan seperti ini sudah akrab dan cukup rutin digelar saat “Agustusan”. Karena beberapa tahun belakangan momen 17 Agustus bertepatan dengan bulan Ramadan, kegiatan lomba dilaksanakan setelah lebaran.
Besok, lomba bidar, sepertinya bakal digelar lebih meriah. Adu andrenalin dan membangun semangat bergotong royong memang bisa didapatkan dari lomba bidar yang membutuhkan kebersamaan dan satu komando.