KetikPos.com -- Pada Selasa (9/1), Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan Perdana Menteri (PM) barunya, yang kini dijabat oleh Gabriel Attal.
Attal, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan, menggantikan posisi PM Elisabeth Borne yang mengundurkan diri.
Dengan usianya yang masih 34 tahun, Attal menjadi kepala pemerintahan termuda dalam sejarah Prancis, bahkan mengungguli rekam Laurent Fabius dari Partai Sosialis pada 1984.
Profil Gabriel Attal: Karier dan Latar Belakang Pribadi
Dia lahir tahun 1989 di daerah selatan Clamart, Paris.
Ayahnya, Yves Attal, adalah seorang produser film keturunan Tunisia-Yahudi, sementara ibunya, Marie de Couriss, bekerja di industri film dan berasal dari keluarga Kristen Ortodoks.
Attal dibesarkan di Paris bersama tiga adik perempuannya dan menempuh pendidikan di École Alsacienne sebelum melanjutkan studi di Sciences Po, di mana ia meraih gelar master di bidang hubungan masyarakat.
Karier politik Attal dimulai pada tahun 2006 bersama Partai Sosialis, ketika ia baru berusia 17 tahun.
Antara tahun 2012 hingga 2016, ia bekerja untuk Menteri Kesehatan Marisol Touraine. Pada tahun 2017, Attal terpilih sebagai anggota Majelis Nasional Prancis, dan setahun kemudian, ia diamanahi sebagai juru bicara pemerintah Prancis selama pandemi Covid-19.
Pada Juli 2023, ia diangkat menjadi Menteri Pendidikan, tetapi masa jabatannya diwarnai oleh kritik karena beberapa keputusan kontroversial.
Kontroversi Gabriel Attal: Kebijakan dan Kehidupan Pribadi
Larangan Penggunaan Abaya di Sekolah: Saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Attal membuat keputusan kontroversial dengan melarang penggunaan busana Muslim abaya atau gamis besar di sekolah Prancis.
Kebijakan ini kemudian diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung Perancis pada September 2023.
Politikus LGBT: Gabriel Attal menjadi sorotan sebagai lelaki pertama yang terang-terangan mengakui orientasi seksualnya sebagai gay sambil menduduki jabatan PM Prancis.