- Di tengah gemuruh politik yang memayungi Indonesia menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sebuah momentum penting tercipta di Provinsi Sumatera Selatan.
Aryaduta Hotel Palembang menjadi saksi pelaksanaan Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 pada Kamis (2/5/2024).
Sebagai tempat yang sarat akan sejarah dan kekayaan budaya, Aryaduta Hotel Palembang menjadi panggung bagi ribuan wartawan, pengamat politik, dan aktivis sosial yang berkumpul untuk membahas peran kritis media dalam mengawal jalannya demokrasi.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Pers bukan hanya sekadar sebuah pertemuan rutin, tetapi sebuah arena penting di mana ide-ide dan gagasan-gagasan brilian bersatu untuk menggugah kesadaran publik akan pentingnya menjaga integritas demokrasi.
Dalam suasana yang penuh semangat, Totok Suryanto, selaku penanggung jawab acara dan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, memberikan sambutan yang penuh makna.
Ia memaparkan pentingnya workshop ini sebagai sebuah wadah untuk merajut kembali benang merah kebebasan pers dan keberlangsungan demokrasi yang sehat.
"Kegiatan ini memiliki dua target utama: pertama, sebagai sarana pendidikan, informasi, dan hiburan; dan kedua, sebagai wadah pengendalian sosial atau kontrol sosial di masyarakat," ujarnya dengan antusias.
Lebih lanjut, Totok menegaskan perlunya independensi media dalam menghubungkan publik dengan informasi yang akurat.
"Publik diharapkan mendapatkan pencerahan dari pers atau media yang independen, yang tidak terikat pada kepentingan tertentu," tambahnya, menggarisbawahi peran media sebagai penjaga kebenaran.
Tidak hanya di Sumatera Selatan, workshop serupa juga digelar secara serentak di Provinsi Bengkulu. Sementara itu, Kick Off Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 telah dilakukan sebelumnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 24 April 2024.
Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dalam memastikan penyelenggaraan Pilkada 2024 berjalan lancar dan berintegritas.
Dr. Ninik Rahayu, Ketua Dewan Pers, turut memberikan sorotan dalam sambutannya.
Ia menegaskan perlunya menjaga integritas dan etika dalam setiap tahapan demokrasi.
"Setiap proses dan tahapan harus dilakukan secara legal dan beretika dalam berpolitik dan berdemokrasi," ungkapnya, mencerminkan semangat untuk mewujudkan Pilkada yang adil dan transparan.