politik-eksbis

Workshop Pengembangan Produk Hilirisasi Kelapa Sawit Bagi UMKM dan Koperasi di Sumsel

DNU
Jumat, 15 November 2024 | 20:11 WIB
Foto bersama Kepala Dinas Perkebunan Sumsel (Yanti/KetikPos.com)

“Harga yang Baik. Peran Konkrit dalam menjaga martabatpetawi sawit yang dilakukan 2 mingggu sekali dan Nilai Tambah. Diiluar negeri mendapatkan hasiltambahan dari koperasi,” tambahnya.

Sementara itu, Analis Divisi UKMK BPDPKS Anwar Sadat mengungkapkan peran Petani Kelapa Sawit sangat penting karena proporai penguasaan lahannya kurang lebih 42% dari total lahan kelapa sawit di Indonesia.

Kontribusi dari sektor kelapa sawit menyumbang sekitar 12% devisa ekspor non Migas di tahun 2023 dan kontribusi ke APBN 2023 kurang lebih 88 Triliun dari Pajak, PNBP, dan Bea Keluar. Diharapkan agar sektor sawit tetap eksis dan berkelanjutan.

Baca Juga: Lonjakan Harga TBS Kelapa Sawit di Sumsel Picu Perhatian Pelaku Industri

“Dukungan khusus untuk pengembangan UMKM dan Koperasi dalam bentuk Workshop, Riset pengembangan produk, Pengembangan kapasitas UKMK Sawit, dan diikutsertakan dalam promosi dan pameran,” jelas Anwar.

Mitra Petani Kelapa Sawit Ir. Amirudin, menjelaskan bahwa Kemitraan dan petani kelapa Sawit itu saling menguntungkan satu sama lain. Apkasindo diharapkan untuk memperjuangkan permasalah petani sawit.

“Dengan Adanya Penandatangan PP 47 Tahun 2024 : Penghapusan utang dan Program pemecahan kementrian,” pungkasnya.

Baca Juga: Pria Pencuri Buah Kelapa Sawit Diamankan: Aksi Kejahatan Berakhir di Tangan Tim Srigala Polsek Penukal Abab

Sementara itu, Zulhermana Sembiring
Head of Seed Production and Commercial PT Sampoerna Agro mengatakan, pada workshop ini pihaknya menyampaikan tentang benih unggul.


"Kita tahu bahwa kunci utama untuk menghasilkan produktivitas itu adalah dari benih yang unggul. Benih unggul itu kita tanam untuk masa 30 tahun.

Jadi tidak bisa sembarangan. Fokus kita adalah pentingnya untuk menanam benih unggul. Kemudian bagaimana cara memproduksi benih unggul itu tidak segampang itu," bebernya.

Baca Juga: Petani Sawit Asal Banyuasin Laporkan Dugaan Perampasan Mobil oleh Debt Colector Ke Polisi

"Karena orang berpikir pokok yang bagus diambil bijinya kemudian ditanam itu sudah bagus, padahal tidak seperti itu. Karena ada prosesnya. Tahapan ini kita sampaikan," tambahnya.

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga menyampaikan tanaman kelapa sawit yang mereka hasilkan ini ada beberapa varietas. Nanti bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.

"Jadi ada beberapa varietas yang ditawarkan kepada petani. Yang penting adalah kita sampaikan agar menggunakan benih unggul karena sekali kita tanam untuk 30 tahun itu menentukan produktivitas kita.

Kendati demikian benih unggul itu tidak cukup karena juga perlu perawatannya. Jadi tanaman juga butuh perawatan. di sini hadir petani dan mahasiswa maka ini bisa menjadi modal untuk bergerak ke depan," tandasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB