Dalam salah satu segmen debat, Herman Deru memberikan pernyataan yang menggugah tentang tugas seorang kepala daerah.
Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak hanya bekerja menjalankan pemerintahan, tetapi juga harus mampu memberikan inspirasi, semangat, dan akses agar seluruh elemen masyarakat dapat bergerak bersama menuju kemajuan.
“Tugas pemimpin adalah mengambil peran aktif dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk kemajuan bersama. Kepala daerah harus menjadi motor penggerak yang menginspirasi seluruh masyarakatnya,” tegas Herman Deru.
Sebagai penguat argumennya, Herman Deru mengutip pribahasa Arab yang berbunyi *"Al-hayatu harokatun wa jihadun"* atau dalam bahasa Indonesia berarti, “Hidup adalah gerak dalam perjuangan.” Kutipan ini mencerminkan filosofi kepemimpinan yang penuh semangat dan optimisme untuk terus bergerak maju.
Kearifan Lokal sebagai Penutup yang Memikat
Debat pamungkas ini diakhiri dengan sentuhan budaya khas Sumatera Selatan. Herman Deru menyampaikan pantun yang menggambarkan kedekatan emosional dengan masyarakat sekaligus mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan:
_Sungguh manis si buah jambu,_
_Tak kalah manis rasanya madu._
_Jangan lupa November tanggal 27,_
_Pilih HDCU coblos nomor satu._
Pantun ini bukan hanya menjadi hiburan penutup, tetapi juga mencerminkan cara pasangan HDCU menjaga dan mempromosikan budaya lokal di tengah upaya memajukan Sumatera Selatan.
Apresiasi dan Harapan
Penampilan HDCU dalam debat ini menuai pujian dari berbagai kalangan. Tidak hanya memperlihatkan visi yang jelas dan langkah-langkah strategis yang konkret, tetapi juga menggambarkan kepemimpinan yang penuh semangat, berakar pada budaya lokal, dan siap menghadapi tantangan global.
Debat ini menjadi momen penting bagi pasangan Herman Deru dan Cik Ujang untuk semakin menguatkan posisi mereka di hati masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan gaya komunikasi yang efektif, pemahaman yang mendalam, dan sentuhan budaya yang mengena, pasangan nomor satu ini memberikan warna tersendiri dalam ajang demokrasi Sumsel. Kini, semua mata tertuju pada tanggal 27 November 2024, saat masyarakat akan menentukan pilihan mereka di bilik suara. Akankah HDCU kembali memimpin Sumsel? Waktu yang akan menjawab.