politik-eksbis

Moderasi Beragama dan Dasasila Bandung 1955 Selaras dengan Dunia Multipolar Rusia dan China

DNU
Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:18 WIB
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Universitas Tanjungpura, Rabu, 15 Maret 2023, mengatakan, dunia Multipolar dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian (istimewa)

 

Ketikpos.com -- Konsep pemikiran Modersi Beragama dan Dasasila bandung 1955 Selaras dengan Dunia multipolar yang diusung Rusia dan China 

Dunia multipolar  sejalan dan memiliki persamaan mendasar dengan  Program Moderasi Beragama dan Dasasila bandung 1955.

Persamaan dunia multipolar dan Program Moderasi Beragama adalah menghargai keberagaman, kemitraan sejajar, wujud penerimaan terhadap tradisi masyarakat pada sebuah negara.

Sekretaris Jendera Dayak International Organization, Dr Yulius Yohanes, M.Si, Kamis (16/3/2023) mengatakan, dunia multipolar diusung Rusia dan China, wujud Program Moderasi Beragama dalam arti luas luas sebagai bentuk penghargan terhadap kebudayaan sebuah kawan.

Konsep kemitraan sejajar sesuai misi BRICS adalah sebuah organisasi untuk menampung dan mewadahi negara-negara ambang industry yang dibentuk pada 16 Juni 2009.

Pertama kali BRICS dipakai oleh pakar ekonomi Amerika Serikat, Jim ONeal, seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs, pada tahun 2001.

BRIC adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa. Pemimpin BRICS menjadi sebuah kekuatan perubahan, menjadi juru bicara negara-negara berkembang.

Negara-negara BRICS secara bersama-sama mewakili hampir seperlima dari perekonomian global.

Ciptakan Perdamaian
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Universitas Tanjungpura, Rabu, 15 Maret 2023, mengatakan, dunia Multipolar dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian.

Konsep perdamaian di dalam dunia Multipolar antar negara bermitra sejajar, tidak boleh satu negara seenaknya mengatur dan menteror negara lain, untuk mencapai tujuan.

Perbedaan dalam sistem sosial, ideologi, dan sistem nilai yang dianut suatu bangsa jangan menjadi penghalang dalam pergaulan internasional.

Semua negeri, besar atau kecil, kuat atau lemah, kaya atau miskin, memiliki hak yang sama dalam komunitas internasional. Tidak boleh ada pihak yang menciptakan hegemoni dan memonopoli hubungan internasional.

Keberadaan Gerakan Non-Blok sebagai “kekuatan penting yang mendukung multipolarisasi dan mendirikan tatanan internasional yang baru”.

Halaman:

Tags

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB