Moderasi Beragama dan Dasasila Bandung 1955 Selaras dengan Dunia Multipolar Rusia dan China

photo author
DNU
- Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:18 WIB
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Universitas Tanjungpura, Rabu, 15 Maret 2023, mengatakan, dunia Multipolar dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian (istimewa)
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Universitas Tanjungpura, Rabu, 15 Maret 2023, mengatakan, dunia Multipolar dibutuhkan untuk menciptakan perdamaian (istimewa)

Diungkapkan Lyudmia, perlu didukung konsep keamanan baru yang dapat diterapkan sembari meninggalkan mentalitas perang dingin.

Menteri Agama

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan Program Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia. Yaqut Cholil Qoumas, saat dilantik jadi Menteri Agama, 20 Desember 2020, menjelaskan, tujuan Program Moderasi Beragama, berupa cara hidup untuk rukun, saling menghormati.

Program Moderasi Beragama bertujuan pula untuk menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.

Penguatan Program Moderasi Beragama supaya umat beragama dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multireligius.

“Sehingga terjadi harmonisasi sosial dan keseimbangan kehidupan sosial,” kata Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia, sebagaimana dilansir kemenag.go.id.

Keberhasilan Program Moderasi Beragama pada kehidupan masyarakat terlihat dari tingginya empat indikator utama, serta beberapa indikator lain selaras dan saling bertautan:

Pertama, komitmen kebangsaan umat beragama. Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan regulasi di bawahnya

Kedua, toleransi umat beragama. Menghormati beragama terhadap perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama

Ketiga, anti kekerasan umat beragama. Menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.
Terutama dalam mengusung perubahan yang diinginkan

Keempat, penerimaan umat beragama terhadap tradisi. Ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama

Urgensi Program Moderasi Beragama dalam kehidupan beragama dan berbangsa antara lain: memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat.

Mengelola keragaman tafsir keagamaan dengan mencerdaskan kehidupan keberagamaan, merawat Keindonesiaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah BRICS

Pertama kali BRICS dipakai oleh pakar ekonomi Amerika Serikat, Jim ONeal, seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs, pada tahun 2001. BRIC adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X