Ciptakan Ponpes Ramah Anak, Ini Yang Dilakukan MUI dan Kementerian PPPA

photo author
- Rabu, 11 Oktober 2023 | 06:12 WIB
Pesantren Ramah Anak
Pesantren Ramah Anak

 

KetikPos.com - Sekarang ini sering terjadi kekerasan dalam pondok pesantren dan itu tidak boleh terjadi.

Oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melalui Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga untuk mencegah tindakan kekerasan di lingkup satuan pendidikan melalui rangkaian Roadshow di Pondok Pesantren.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayog berkomitmen untuk mewujudkan pesantren ramah anak, pesantren anti kekerasan.

Hal ini karena amat berkontribusi dalam mewujudkan SDM Indonesia berkualitas melalui satuan pendidikan yang ramah anak di Indonesia.

Satuan pendidikan yang bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi sudah menjadi harapan bersama.

Apalagi berdasarkan data Kementerian Agama, tercatat pada 2022/2023 terdapat lebih dari 39 ribu pesantren di Indonesia.

"Pesantren ramah anak bukan hanya sekedar visi, tetapi sebuah komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan para santri dengan segala potensi dan keunikan mereka," ujar Menteri PPPA dalam keterangan resmi yang diperoleh pada Selasa (10/10/2023).

Sebelumnya, kegiatan Deklarasi Moderasi Pesantren Ramah Anak sudah dilakukan mandiri di tiga pesantren yakni Ponpes An-Nawawi Tanara, Ponpes Al-Azhary Purwokerto Dan Ponpes Mahasina-Bekasi.

Di Jombang, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas sebagai pesantren ke-empat yang turut mendeklarasikan pesantren anti kekerasan dan ramah anak yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam pengasuhan dan pembelajaran santri.

"Selama roadshow selalu diawali dengan deklarasi termasuk tadi di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini. Deklarasi (pesantren ramah anak) ini tidak hanya dihafal atau diucapkan saja, mari tanamkan dalam hati untuk diimplementasikan dalam kehidupan di pesantren dan lingkungan sekitar," tambah Menteri PPPA.

Dia juga menyoroti bahwa belakangan isu-isu kekerasan di satuan pendidikan termasuk pesantren cukup marak terjadi. Menteri PPPA berharap dengan deklarasi dan komitmen pesantren-pesantren termasuk Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang untuk mendorong pesantren ramah anak dapat menjadikan pesantren sebagai ruang yang aman dan nyaman serta menginspirasi bagi pesantren lainnya.

"Belakangan isu kekerasan menimpa beberapa pesantren. Memang tidak boleh kita generalisasi, banyak pesantren-pesantren dan santri-santri yang bagus yang melahirkan alumni yang luar biasa. Saya berharap para santri bisa menjadi agen perubahan sebagai pelopor dan pelapor. Sebagai pelopor menjadi inspirasi bagi teman sebaya sebagai agen perubahan yang positif, anak-anak berkualitas, tidak hanya pintar tapi berkarakter, sehat mental dan spiritual," jelas Menteri PPPA.

Ia juga mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, pengurus dan pemimpin pondok pesantren, pengasuh, guru, santri dan seluruh pihak untuk terus membangun sinergi kolaborasi bersama dalam menyelesaikan hulu isu kekerasan di pesantren melalui tindakan-tindakan pencegahan.

Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Tambakberas sekaligus Bupati Jombang periode 2018-2023, Munjidah Wahab menuturkan, sebagai pemimpin daerah sekaligus bagian dari pondok pesantren di Jombang pihaknya sangat getol untuk mengawal implementasi pesantren ramah anak karena hal ini sangat mendukung terwujudnya jombang Kabupaten Layak Anak (KLA).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Sumber: InfoPublik

Tags

Rekomendasi

Terkini

X