Aktivis Berseteru dengan Komandan Pol PP Sumsel, Ternyata ini Penyebabnya

photo author
- Sabtu, 14 Oktober 2023 | 13:07 WIB
Suasana kericuhan saat  SCW demo di Kantor Gubernur Sumsel, pada Kamis (12/10/23) (Dok Ist)
Suasana kericuhan saat SCW demo di Kantor Gubernur Sumsel, pada Kamis (12/10/23) (Dok Ist)

KetikPos.com - Perseteruan antara Ketua Umum Sriwijaya Corruption Watch (SCW) dengan komandan Sat Pol PP Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berujung saling beradu pendapat di media.

Usut punya usut, perseteruan keduanya berawal dari aksi demo yang digelar di kantor Gubernur Sumsel, pada Kamis (12/10/23) lalu yang berakhir ricuh.

Kericuhan tersebut, di picu adanya dugaan terjadi kekerasan kepada sejumlah massa demonstran dari SCW yang dilakukan oleh salah satu oknum SatPol PP Sumsel.

Penyampaian pendapat oleh puluhan massa dari Sriwijaya Corruption Watch (SCW) itu terkait dengan masalah yang ada pada PT SMS.

Menurut keterangan Direktur Eksekutif SCW, M Sanusi AS yang juga sebagai koordinator aksi sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut.

Dirinya menjelaskan, kejadian insiden itu terjadi seketika salah oknum Satpol PP Sumsel, mencabut tuas alat pemadam api ringan (APAR) yang diarahkan ke arah demonstran. 

Akibatnya, sejumlah massa aksi mengalami gejala seperti sesak nafas, mual dan pusing dan terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. 

“Dari kejadian tersebut, salah satu rekan kami ada yang di bawa ke rumah sakit untuk dirawat. Bahkan, tangan saya sakit karena ditarik, maka dari itu sebentar lagi saya akan visum,” ujar Sanusi seperti dilansir KetikPos.com dari laman Matta News, pada Sabtu (14/10/23).

Baca Juga: Ketua Umum SCW Sanusi Bantah Pernyataan Kasat Pol PP Sumsel

Lebih lanjut, Sanusi menyebutkan semprotan asap dari APAR kepada rekannya itu masuk ke dalam mulut. Hal itu juga membuat rekannya mengalami luka. “Bisa dikenakan pasal 360,” cetus dia. 

Akibat insiden itu, di awal pihaknya hanya akan mengobati rekannya yang menjadi korban. Namun, informasinya pihak Satpol PP berencana membuat laporan karena beberapa diantaranya mengalami luka-luka.

“Maka, kami akan melawan. Teman-teman aktivitas Sumsel dalam waktu dekat ini akan melakukan gerakan ke Kantor Gubernur Sumsel. Kami menuntut agar Kasat Pol PP dipecat atas insiden ini,” bebernya.

Menurutnya, SOP yang dilakukan dalam penanganan aksi demonstrasi tersebut salah. 

“Seharusnya, yang dipadamkan apinya, bukan manusia yang hadir di demo. Apalagi, insiden terjadi di luar, bukan di dalam Kantor Gubernur Sumsel,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yanti

Sumber: Berbagai Sumber, MattaNews.co

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X