KetikPos.com -- Musyawarah Besar (Mubes) Komite Ekraf (Kekraf) Palembang di Hotel Zuri Palembang Selasa (21/11/2023) meninggalkan tanda tanya besar di benak hadirin.
Karena, hanya diisi pertanggungjawaban Sekjen dan pengumuman Ketua dan Sekjen terpilih.
"Ada apa nih. Memang begitu ya? Mekanismenya," kata Plt Ketua DKP Hasan yang hadir di Mubes tersebut.
Begitupun hal senada disampaikan penggiat literasi, Hardi Bubut.
Baca Juga: Cukup Membanggakan, Sektor Ekraf Indonesia Peringkat Ketiga Tertinggi di Dunia
"Mungkin ini Mubes organisasi yang unik. Tapi, memang selama ini nasib organisasi ini sepertinya belum mendapat perhatian dari pemerintah," komentarnya.
Sekjen Kekraf Palembang, Yudi Suhairi, sendiri dalam laporan pertanggungjawabannya menyampaikan bahwa karena keterbatasan anggaran membuat Kekraf yang sebelumnya dipimpn Dikcy Pempek Beringin, belum bisa optimal.
"Tidak ada bantuan sama sekali dari pihak Pemkot Palembang selama ini. Sehingga aktivitas organisasi hanya terbatas membangun eksistensi dan berkolaborasi," ujarnya sembari melaporkan kegiatan yang dalkukan pengurus, seperti menjadi juri di bebeapa ajang kegiatan di Palembang dan hadir di beberapa pertemuan tingkat nasional.
Yudi sendiri tidak menyebutkan alasan ketidakhadiran ketua sebelumnya yang semestinya menyampaikan laporan pertanggungjawaban.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Para Pelaku Ekraf Jadi Agen Perubahan Kebangkitan Ekonomi
Dalam kesempatan tersebut, Yudi kemudian menyebutkan hasil rapat pengutus dan pembina di Graha Pena yang sepakat memilih pengurus inti, Ketua Nurseri dan Sekjen tetap Yudi Suhairi.
"Pengurus terpilih ini nanti yang akan menyusun kepengurusan Kekraf Palembang," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan, Mubes Kekraf tersebut tidak satupun membahas dan membicarakan suksesi kepengurusan.
Kepala Dinas Pariwisata Palebang Kgs Sulaiman Amin dalam sambutannya menyatakan antara lain pihaknya belum memahami bagaimana mekanismenya menggelontorkan anggaran untuk Kekraf Palembang.
