PALEMBANG – Di tengah teriknya matahari Rabu (20/8/2025), halaman Kantor Camat Ilir Barat I dipenuhi canda anak-anak kecil yang berlarian. Di sudut lain, para ibu hamil tampak menenteng kantong berisi susu, telur, dan biskuit bergizi. Paket itu mereka terima langsung dari Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa.
Bukan sekadar bingkisan, inilah bagian dari Pemberian Makanan Tambahan (PMT), senjata utama Palembang dalam perang melawan stunting.
"Bukan Hanya Membagi, Tapi Menyemangati"
Dewi Sastrani hadir bersama tim KB dan tenaga Puskesmas. Ia tak hanya menyerahkan paket, tetapi juga menyapa warga satu per satu.
“Anak-anak ini adalah masa depan Palembang. Jangan ada lagi yang tumbuh terhambat hanya karena kurang gizi,” ujarnya lembut.
Kehadirannya disambut Camat Ilir Barat I, Alexander, S.Ip., M.Si, yang akrab disapa Alex.
“Ini kegiatan rutin, tapi setiap kali dilaksanakan selalu punya arti. Bukan cuma soal makanan tambahan, tapi juga memberi semangat untuk para ibu,” katanya.
Estafet Gizi, Estafet Harapan
Program PMT memang digelar bergilir. Bulan lalu, giliran istri Wakil Wali Kota Palembang, Putri, yang turun tangan. Kali ini, Dewi Sastrani membawa energi berbeda.
Setelah acara simbolis, kader KB dan Puskesmas bergerak dari rumah ke rumah, memastikan tak ada ibu hamil atau balita yang terlewat.
“Targetnya jelas: gizi seimbang sampai ke meja makan setiap keluarga,” tambah Alex.
Stunting, Musuh Sunyi yang Harus Dikalahkan
Stunting sering tak terlihat gejalanya di awal, tapi dampaknya panjang: anak bisa kehilangan potensi tumbuh optimal, baik fisik maupun kecerdasan.
Itulah sebabnya, menurut Dewi, setiap butir telur, setiap gelas susu, adalah investasi besar untuk masa depan Palembang.
“Kalau generasi kita sehat, Palembang di masa depan akan kuat,” tegasnya.
✨ Di balik sederhana paket PMT, ada pesan yang jauh lebih besar: Palembang sedang melawan musuh sunyi bernama stunting, dengan senyum, gotong royong, dan sepiring gizi untuk anak-anaknya.
