Adu Data Purbaya–Dedi Mulyadi Soal “Kibul-Kibul” Dana APBD Jabar: Gubernur Klaim Sudah Cek, Tak Ada Uang Nganggur Rp4,17 Triliun di Bank

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 12:44 WIB
Dedi membantah keras tudingan bahwa Pemprov Jabar menyimpan dana publik dalam bentuk deposito. Ia bahkan menantang Purbaya untuk membuka data dan menunjukkan buktinya. (dok)
Dedi membantah keras tudingan bahwa Pemprov Jabar menyimpan dana publik dalam bentuk deposito. Ia bahkan menantang Purbaya untuk membuka data dan menunjukkan buktinya. (dok)

KetikPos.com, Jakarta— Polemik dana APBD Jawa Barat yang disebut mengendap Rp4,17 triliun di perbankan makin panas. Kini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saling balas pernyataan.

Dedi membantah keras tudingan bahwa Pemprov Jabar menyimpan dana publik dalam bentuk deposito. Ia bahkan menantang Purbaya untuk membuka data dan menunjukkan buktinya.

“Saya sudah cek, tidak ada yang disimpan dalam deposito. Saya tantang Pak Menkeu (Purbaya) untuk membuka data dan faktanya,” kata Dedi lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin, 20 Oktober 2025.

Purbaya Tegas: Datanya dari Bank Indonesia

Tantangan itu tak dibiarkan menggantung. Purbaya membalas dengan nada tegas. Ia menolak disebut asal bicara dan menyebut bahwa data yang ia pegang bersumber langsung dari Bank Indonesia (BI).

“Tanya saja ke Bank Sentral. Itu kan data dari sana. Kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia, loh,” ujar Purbaya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.

Purbaya juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyebut secara spesifik nama Jawa Barat dalam rapat maupun pernyataan publik.
“Saya enggak pernah sebut data Jabar. Kalau mau periksa, ya periksa saja sendiri di sistem monitoring BI,” ucapnya.

Ia menjelaskan, data yang ia sampaikan merupakan data agregat nasional tentang daerah-daerah yang menahan dana APBD di bank — bukan laporan individual provinsi.

Dedi Balik Periksa: “Saya Sudah Cek ke BJB, Tidak Ada”

Menjawab sindiran itu, Dedi Mulyadi mengambil langkah cepat. Ia mengaku telah memeriksa langsung ke Bank Jabar Banten (BJB) dan menelusuri dokumen kas daerah.

“Saya bolak-balik ke BJB nanyain, kumpulin staf, marahin staf, ternyata tidak ada. Dibuka di dokumen kas daerah juga tidak ada,” ujar Dedi lewat akun Instagram @dedimulyadi71, Rabu, 22 Oktober 2025.

Menurutnya, seluruh dana yang tersimpan di BJB, senilai Rp2,4 triliun, telah digunakan untuk membiayai berbagai proyek publik — mulai dari pembangunan jalan, jembatan, irigasi, ruang kelas baru, hingga rumah sakit.

“Saya tidak segan memberhentikan pejabat Pemprov yang terbukti membuat deposito tanpa sepengetahuan saya,” tegasnya.

Siap Diaudit BPK

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X