Dari total 147 armada yang dimiliki, hanya 134 yang beroperasi, sedangkan sisanya masih dalam perbaikan akibat usia kendaraan yang sudah mencapai 20 tahun.
"Saat ini, Palembang membutuhkan 225 armada kebersihan untuk bisa menangani produksi sampah yang mencapai 1.200 ton per hari. Meski begitu, ada kabar baik dengan adanya penambahan armada di anggaran perubahan tahun ini," ungkap Mustain.
Baca Juga: LAAGI Desak Pj Walikota Segera Hentikan dan Segel Pembangunan Hotel Ilegal di Palembang
Ia juga menambahkan bahwa setiap tahun, DLHK Palembang mendapat penambahan armada. Pada 2023, 15 unit mobil kebersihan dibeli dengan dana Bangub, sementara di 2022 dan 2024 masing-masing ada penambahan 12 dan 9 unit armada.
Mustain juga memaparkan dua rencana utama dalam pengelolaan sampah ke depan, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Keramasan dan pengolahan sampah di TPST hibah Kemendagri yang mampu mengelola 150 ton sampah per hari. Saat ini, proyek PLTSa sudah memasuki tahap konstruksi dan diharapkan selesai serta beroperasi pada Oktober 2026.
Baca Juga: Deflasi Berlanjut di Palembang: Harga Tetap Stabil, Pj Walikota Optimis Capai Target Inflasi 2024
"Tantangan terbesar kita adalah kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah. Kami berharap masyarakat bisa mulai menggunakan kantong belanja sendiri dan mengurangi sampah makanan, sehingga produksi sampah bisa ditekan,” harap Mustain.
Menanggapi pertanyaan soal gaji petugas kebersihan, Mustain menyebutkan bahwa kenaikan gaji sudah dilakukan pada 2021.
Meski jumlahnya belum mencapai UMR, gaji petugas kebersihan saat ini mencapai Rp 3 juta per bulan, belum termasuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang sepenuhnya ditanggung pemerintah.
“Jika memungkinkan, gaji petugas kebersihan bisa dinaikkan lebih signifikan di masa mendatang, tentunya dengan persetujuan DPRD dan melihat kondisi APBD,” pungkasnya (Yanti)